Dugaan Pemerasan Oknum Petugas Imigrasi di BIL, Citra Pariwisata NTB Tercoreng, BPPD NTB Angkat Bicara
Foto: Ketua BPPD NTB, Sahlan M Saleh
Labulianews. id (17/4/2025) Viralnya berita terkait dugaan pemerasan oleh oknum petugas imigrasi di Bandara Internasional Lombok mencoreng citra pariwisata NTB. Diduga warga negara asing yang terdiri dari satu keluarga asal China mengaku menjadi korban dugaan tekanan dan ancaman saat tiba di bandara. Hal ini mendapat tanggapan serius dari Ketua BPPD NTB, Sahlan M Saleh.
Ketua BPPD NTB, Sahlan M Saleh menyatakan BPPD NTB sangat prihatin terhadap berita ini karena mencoreng citra pariwisata NTB yang sedang kita bangun untuk mendorong wisatawan banyak berkunjung ke Lombok dan Sumbawa
Tindakan ini kami meminta kepada APH untuk mengambil langkah sesuai dengan aturan hukum pada pelaku agar kejadian ini menjadi pelajaran bukan hanya pada imigrasi akan tetapi semua lembaga yang berhubungan langsung dengan wisatawan
Ia mengatakan kita tidak boleh memanfaatkan kesempatan dengan cara melanggar hukum apalagi mencoreng citra pariwisata NTB, tindakan kita agar harus sesuai dengan program Gubernur NTB memperjuangkan agar NTB menjadi destinasi kelas dunia dengan cara yang baik
Sebelumnya diberitakan melalui www.lkpkntb.com (15/4/2025) bahwa diduga telah terjadi pemerasan oleh oknum petugas imigrasi di Bandara Internasional Lombok . Korbannya warga negara asing yang terdiri dari satu keluarga asal China yang mengaku menjadi korban dugaan tekanan dan ancaman saat tiba di bandara. BIL
Dalam pesan WhatsApp yang dikirimkan kepada seorang pengusaha mutiara dan pengelola penginapan di Lombok, keluarga tersebut menuliskan rasa takut mendalam hingga menyatakan, “Saya taubat ke Lombok.” Dalam kejadian itu, anak dari keluarga tersebut menangis ketakutan setelah menyaksikan langsung orang tuanya diinterogasi oleh petugas. Oknum petugas imigrasi tersebut diduga meminta sejumlah uang kepada tamu asal Cina sebagai syarat untuk meloloskan mereka dari proses yang disebut-sebut “bermasalah.”
Ketua Sapana, Rudy Lombok, memastikan bahwa tamu asal China terdiri dari satu keluarga itu dalam kondisi aman namun mengalami tekanan psikologis serius akibat insiden tersebut. Rudy menyampaikan bahwa korban sangat trauma dan merasa diintimidasi dan ditekan secara psikologis. “Ini mencederai semangat pelayanan terhadap wisatawan asing,” ujarnya.
Rudy berencana untuk mendatangi langsung Bandara Internasional Lombok untuk meminta penjelasan dari pihak imigrasi terkait kronologi kejadian. Setelah itu, Rudy akan membuat surat resmi berisi komplain dan permintaan tindakan kepada Gubernur NTB, pihak Imigrasi, Kepolisian, Ombudsman, dan juga DPRD NTB.
Pelaku usaha dan komunitas pariwisata mendesak agar otoritas terkait segera melakukan investigasi menyeluruh dan memberikan sanksi tegas jika terbukti ada pelanggaran. Masyarakat berharap insiden ini tidak menghambat kepercayaan wisatawan asing untuk datang ke Lombok, yang selama ini dikenal sebagai destinasi ramah dan aman
Sementara itu pihak imigrasi Bandara Internasional Lombok yang berusaha dikonfirnasi, hingga berita ini dimuat belum memberikan keterangan resminya (ms)