Yayasan Assyafi'iyah NW Penangsak Bantah Tudingan Sebagai Dalang Ijazah Palsu, Ini Alasannya
Labulianews.id- Dedi Lazwardi mewakili Yayasan Assyafi'iyah NW Penangsak Lombok tengah membantah tudingan bahwa Yayasan nya dituding sebagai dalang pembuatan ijazah paket c palsu sebagaimana yang diberitakan dibeberapa media online, hal itu ditegaskan saat dikonfirmasi media ini di Praya, Sabtu 14 September 2024
Dedi Lazwardi mengatakan benar telah dilakukan pengeledahan di Yayasannya dan ditemukan blangko ijazah paket C atas nama PKB Bani Hasim yang belum di stempel pada 15 Agustus 2024
Menurutnya berawal dari bapaknya yang meminta bantuan ke seorang Kepala Sekolah Dasar bernama Jumidi untuk mendaftarkan 3 orang sebagai siswa di salah satu PKB, dengan alasan karena pihak Yayasan sejak tahun 2019 sudah tidak mengelola PKBM lagi dan ijinnya sudah dinonaktifkan.
Lanjutnya, oleh Sdr. Jumidi ketiga orang itu kemudian didaftarkan dan dibuatkan ijazah paket C atas nama PKBM Bani Hasim. Ketiga blangko Ijazah tersebut ditulis oleh Sdr. Kadri. Setelah selesai ditulis ketiga blangko ijazah yang belum distempel tersebut diberikan ke Bapaknya. Dan ijazah itulah yang ditemukan saat pengeledahan di Yayasannya. Sementara pihak Yayasan sendiri tidak mengeluarkan ijazah paket C.
"Blangko Ijazah tersebut tidak ditulis di Yayasannya, ijazah itu ditulis oleh Kadri di rumahnya Kadri sendiri" ungkapnya
Sementara Jumidi yang dikonfirmasi paktantb.com (14/9) menjelaskan benar ia diminta bantu oleh Tgh. untuk mendaftarkan ketiga orang tersebut di PKBM. dan diberikan uang sebesar 500 ribu untuk biaya pendaftarannya.
Jumidi menyatakan ke tiga blangko ijazah paket C tersebut di peroleh dari PKBM Mutiara Ilmu Batukliang bukan dari PKBM Bani Hasim. Ketiga blangko ijazah itu kemudian di berikan kepada sdr. Kadri untuk dituliskan karena selama ini Kadri yang selalu digunakan jasanya dalam penulis ijazah dan hal seperti itu sudah sering dilakukannya
"Ketiga Blangko ijazah itu diperoleh dari PKBM Mutiara Ilmu dan menyuruh Kadri untuk menulisnya" ungkapnya
"ia menyuruh Kadri menulis Ijazah tersebut karena ia sebagai staf PKBM Bani Hasim dan selama ini dia yang selalu digunakan jasanya dalam setiap penulisan ijazah dan sudah biasa dilakukannya secara bersama sama,"jelasnya
Sementara Staf PKBM Bani Hasim, Kadri menjelaskan benar Ia yang menulis ijazah tersebut atas permintaan Jumidi. Blangko Iazah itu ditulis dirumahnya bukan di Yayasan Assafiyah Penangsak
"Ijazah itu ditulis dan ditanda tangani sendiri di rumahnya, bukan oleh/di Yayasan Assafiyah Penangsak" jelasnya
Sedangkan pimpinan PKBM Bani Hasim, Hanafi menjelaskan dirinya mendapatkan panggilan dari Penyidik Polres Lombok Tengah untuk dimintai keterangan sebagai saksi atas kasus dugaan ijazah palsu yang menyeret oknum anggota DPRD Loteng di Polres Loteng. Sementara dirinya tidak kenal dengan oknum dewan dan pemilik yayasan tersebut, apalagi kasusnya.
"Saya menjawab tidak tau dan tidak kenal dengan Lalu Nursa'i" tutupnya
(taink)
Bersambung