Kabid SD Loteng: Kasek dan Oknum Guru Bermasalah di SD Mertak di Evaluasi
Labulianews.id- Masih adanya SD yang membuat dan menerima tabungan anak di sekolah menjadi perhatian H.Jumadi, Kabid SD Dikbud Loteng. Menurutnya sejak tahun 2016 Dinas Pendidikan Lombok Tengah sudah mengeluarkan surat edaran tentang larangan menerima uang tabungan di sekolah, selama belum ada fakta integritas bersama pihak perbankan, hal itu dikatakan ke media ini di ruang kerjanya, Senin 29/7/2024
"Dengan ada masalah ini maka stop membuka dan menerima uang tabungan anak di sekolah, selama belum ada kerjasama dengan pihak perbankan" ucapnya
Kepala Bidang Pembinaan Sekolah Dasar menerangkan sesungguhnya menumbuh kembangkan budaya menabung anak didik sejak dini, itu sangat bagus, asalkan dikelola dengan benar. Namun tidak semua SD yang mengelola tabungan anak bermasalah, itu perbuatan oknum. Dan yang bermasalah tersebut dikelola langsung oleh pihak sekolah atau tidak bekerjasama dengan pihak bank.
"Selama belum ada kerjasama dengan Bank, Stop membuat atau menerima uang tabungan anak didik di Sekolah" tegasnya
Terkait kasus uang tabungan anak di SD Mertak Desa Ubung, pihaknya sudah berkoodinasi dengan Korwil. Dan hari ini (29/7) akan di bagikan. Kemudian segera kita panggil kepala sekolah dan oknum guru yang bersangkutan untuk diklarikasi dan ini menjadi evaluasi.
Sebelumnya, terjadi di SDN Mertak Desa Ubung Kecmatan Jonggat Kab. Lombok Tengah. Dimana sekitar 100 muridnya hingga saat ini belum dibagikan uang tabungannya dengan total uang berjumlah 70 juta lebih.
Akibat belum dibagikan uang tabungan anak anaknya, para orang tua/wali murid memprotes dengan cara menggembok pintu pagar SD tersebut dengan rantai besi, tentu hal itu berdampak pada terganggunya proses belajar dan mengajar serta fisikologi anak didik menjadi terganggu
Kepala SD Mertak,.Durun S.Pd yang ditemui media ini menjelaskan benar ada sekitar 100 anak atau sejumlah 70 juta lebih uang tabungan anak yang belum dibagikan, namun hari ini seusai jam belajar kita akan kumpulkan semua orang tua/wali murid untuk kita bagikan semuanya.
"Seusai jam belajar hari ini (29/7) kita akan bagikan semuanya, guru lagi mengisikan uangnya ke dalam amplop masing, sudah tidak ada masalah lagi" terangnya
Dikatakan Durun S.Pd, awalnya uang tabungan anak anak dititipkan di LKP Praya, namun saat tiba waktu pembagian sebagian uang tertahan di salah satu guru inisial MS, laki-laki, status guru P3K. Sekarang ia sudah menggantikan dan serahkan semuanya, jadi tinggal dibagikan siang ini
Lanjut dia, memang kemarin sempat pintu pagar di gembok, namun sekarang sudah dibuka. Sekalipun kemarin di gembok, proses belajar dan mengajar tetap betjalan normal, tidak ada yang di liburkan karena siswa masuk sekolah melalui pintu samping
Sedangkan Ketua LSM Pedatu mengatakan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lombok Tengah dinilai gagal melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap kepala sekolah, pasalnya masih ditemukan ada SD yang mengumpulkan uang murid muridnya dengan modus untuk menabung.
Lanjutnya, Dinas sudah mengeluarkan surat edaran tentang larangan pungutan dan menabung di Sekolah. Sudah disosialisasikan namun nyatanya masih terjadi, berarti Dinas Pendidikan Loteng gagal melakukan pengawasan dan Pembinaan terhadap oknum Kepala sekolah dan guru, Kata El Jalaludin alias Raden Ronton X
Kepala Dikbud Lombok Tengah, H. Idham Khalid yang di konfirmasi melalui telepon (29/9) menjelaskan, Ya..benar namun siang ini sudah dibagikan semuanya dan sudah tidak ada masalah, (ms)