Terbukti, Laskar NTB Siap Tutup Tempat Hiburan Yang Diduga Sajikan Penari Ekostik
Labulianews.id- Laskar NTB siap kerahkan anggota dan massa jika terbukti ada jasa hiburan diwilayah Sengigi Lombok Barat yang menyediakan penari ekostik karena itu bertentangan dengan ijinnya, konsep wisata halal serta mencederai norma agama dan norma susila, kata ketua Laskar NTB, H. Agus ke media di Praya (6/6/2024)
H. Agus menegaskan ketika informasi itu benar dan terbukti kemudian Pemda Lobar, Pj. Gubernur NTB, Kapolres Lobar atau Kapolda NTB tidak berani memproses hukum atau menutupnya, maka Laskar NTB bersama warga masyarakat yang akan menutupnya sendiri
"Jika terbukti, Pol PP atau Polisi tidak berani tutup, Laskar NTB bersama warga yang akan tutup" tegasnya
Sebelumnya diberitakan di media online bahwa ada salah satu tempat hiburan malam untuk orang dewasa di wilayah Sengigi yang diduga menyediakan penari ekotik dengan harga tiket yang cukup fantastis yang kini menjadi perbincangan publik dan mendapat kecaman dari para tokoh dan warga NTB.
Lebih lanjut, ketua Laskar NTB menjelaskan NTB memiliki konsep wisata halal dan religi, jangan dicederai dengan cara cara eteis. NTB adalah provinsi mayoritas Muslim dengan sebutan provinsi 1000 Masjid
Kita tau kalau usaha hiburan sebagai salah satu sumber PAD Lobar, namun tidak dengan cara seperti itu melakukan kegiatan usaha agar meningkatkan pengunjung atau konsumen untuk.mendapatkan keuntungan yang banyak
Ia meminta kepada APH untuk mendalami informasi tersebut, jangan dibiarkan, jangan memberikan ruang dan kesempatan kepada oknum pelaku usaha hiburan yang mencari keuntungan dengan cara cara yang kotor
Sementara itu ketua APH ( Asosiasi Pengusaha Hiburan) Suhermanto yang dikonfirmasi media seusai melalukan pertemuan tertutup bersama anggota Forkopimcam di Eterna Musik Hall (5/6) menjelaskan, bahwa dugaan adanya penari ekostik seperti yang diberitakan dimedia online itu tidak ada di wilayah sengigi atau batulayar
"Sejak terbentuknya APH ini tidak ada tempat hiburan yang menyediakan penari ekostik" tegasnya
Lanjutnya, ia juga belum melihat foto atau vidio seperti yang diberitakan, kalaupun ada tentu harus dilakukan uji forensik dulu, tidak percaya begitu saja, siapa tau kejadian di vidio itu terjadi di luar NTB,
"Kalaupun ada vidionya kita harus uji forensik dulu" pungkasnya (taink)