Di Tahun Politik, Sekda Lobar Hadiri Dialog Kebangsaan, Ini Pesannya.
Labulianews. id - Bupati Lombok Barat diwakili H. Ilham menghadiri Dialog Kebangsaan Pencegahan Radikalisme dan Tantangan Kamtibmas di Tahun Politik yang diselenggatakan oleh Polres Lombok Barat bersama Densus 88 bertempat di Aula Kantor Bupati Lombok Barat, Senin, 11/12/2023
Sementara yang menjadi nara sumber dalam dialog Kebangsaan tersebut yakni BPET MUI Pusat M Nahih Arromadloni, Dosen Pasca Sarjana UMJ Dr. Wachid Ridewan dan Baharudin Ahmad Ris Nafiter.
Kegiatan itu dihadiri oleh para Kepala Desa, Babinsa, Bhabinkamtibmas, Kepala OPD, Camat se Lombok Barat dan undangan lainnya.
Sekda Lombok Barat yang mewakili Bupati Lobar dalam sambutannya menyampaikan ucapan terima kasih, apresiasi dan penghargaan yang setingginya kepada Kapolres beserta seluruh jajaran yang telah menginisiasi terwujudnya dialog kebangsaan pada siang hari ini, ucapnya
Ia menyampaikan bahwa diskusi pada siang hari ini mengingatkan bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia, tanah air yang sama-sama kita cintai ini sejak kelahirannya bukan lahir identik tetapi lahir tidak identik. Namun meskipun terlahir tidak identik tetapi kita adalah bersaudara karena kita lahir dari satu rahim yang sama. Oleh karena itu Indonesia bisa Merdeka.
Dikatakan Sekda Justru karena keberagaman yang dirajut jauh hari sebelumnya, karena keanekaragaman yang kita miliki dan persatuan kesatuan di dalam keanekaragaman itulah yang memunculkan kekuatan bangsa sehingga kita bisa terbebas dari penjajah dan bisa merebut kemerdekaan.
"Kemerdekaan kita bukan merupakan hadiah tetapi merupakan perjuangan dengan tetes darah sampai dengan korban jiwa" tegasnya
Dikatakannya juga tidak mudah kita mendapatkan kemerdekaan sampai mengorbankan jiwa dan raga yang tidak terhitung. Maka kemerdekaan itu harus dirawat, dijaga, dibina dan harus dibangun bersama karena lahir dalam keberagaman, ajaknya
Sekda juga mengajak kepada seluruh hadirin dan elemen masyarakat yang ada di Kabupaten Lombok Barat untuk mempersiapkan diri memasuki penghelatan Pemilu dan Pilkada serentak di tahun 2024. Kita saling bergandengan tangan untuk memberikan pencerahan, memberikan pendidikan politik kepada masyarakat
Kata Sekda, tidak mungkin kita akan menyatukan pilihan yang ada dan banyak ragam keinginan masyarakat. Namun yang bisa dilakukan adalah memberikan kebebasan itu berjalan, tetapi kita mengawal agar jangan kebebasan itu merusak persatuan dan kesatuan kita.
Sementara masalah bisa saja timbul karena dorongan dari eksternal, tetapi juga bisa timbul dari dorongan dalam diri kita sendiri. Oleh karena itu dari manapun persoalan itu yang mungkin muncul untuk memecah persatuan dan kesatuan bangsa, kita harus menjadi orang terdepan untuk mengawasi dan mengatasinya, tutupnya. (01)