Pekerjaan Revitalisasi Jaringan Irigasi D.I.Jurang Sate Hilir Terancam Bermasalah, Ini Alasannya.
Labulianews.com. Pekerjaan revitalisasi jaringan irigasi D. I. Jurang Sate Hilir yang di kerjakan oleh kontraktor Minarta-Bahagia KSO, Konsultan Suepervisi PT. Indra Karya (Persero) dengan anggaran 76 milyar lebih yang berasumber dari PHLN (SIMURP) -(IRBD Loan or IDA No. 8891-ID dan AHB Loan No. LOO6OA Project ID No. P157585) tahun anggaran 2022-2023 terancam akan bermasalah. Pasalnya Proyek tersebut di subconkan dan dibeberapa titik diduga dikerjakan tidak sesuai gambar, perencanaan dan speknya. Hal itu disampaikan oleh Aldy, Ketua Enam Sekawan ke media ini (15/9/2023)
Menurut Aldy, Ia menemukan ada di beberepa titik di sepajang saluran irigasi sekunder yang sementara di kerjakan di wilayah Kec. Jonggat diduga tidak sesuai gambar dan speknya sebagainana hasil cek kelapangan atas informasi masyarakat pada 1 Aguatus 2023
"Ada dibeberapa titik pasangan batu dinding saluran irigasi tersebut tidak digali, pasangan batunya hanya ditempel sekeping batu dan tidak menggunakan mesin molen dalam membuat campurannya" kata Aldi
Lanjut Aldi, parahnya lagi saat investigasi lapangan, menemukan bahwa pekerjaan proyek irigasi dengan anggaran milyaran tersebut di subcont atau dipihak ketigakan lagi, sementara dikontrak kerjanya tidak dibenarkan, sehingga hal itu akan berdampak pada hasil kerja, baik mutu dan kwalitasnya sebab pengeyup menerima dengan harga yang sangat minim.
Salah seoang pegawai inisial SU yang dikonfirmasi media di kantor, direksiket di Desa Nyerot (1/8) menyampaikan apa yang disampikan segera akan disampaikan ke atasannya
"Terimakasih atas informasinya, segera akan kami sampikan ke atasan", ungkapnya
Bos Long selaku pemenang tender yang di konfirmasi media melalui WhatsApp pribadinya (4/8/2023) menyatakan terimasih infonya, kami tidak ingin hasil pekerjaan seperti itu, dimana lokasinya,? harus dibongkar sekarang juga!, kasih tau lokasinya dimana? biar kami perintahkan untuk dibongkar.
"Terimakasih, sudah saya suruh bongkar, ya nanti saya ingatkan pelaksannya", ungkapnya
Semua yang tidak sesuai dengan gambar saya akan suruh bongkar, tegasnya
Namun dari pantauan media baru satu titik yang dibongkar sementara masih ada lagi ditempat tempat lain yang belum dibongkar yang persis sama cara pengerjaanya bahkan sudah diopnam.
Aldy menambahkan apa yang menjadi temuan Enam Sekawan nantinya akan disampaikan langsung ke BPK RI dan KPK sebab ada dugaan penyimpangan anggaran dalam pelaksanaanya.
Data data sudah ada, kita lagi lengkapi dan kumpulkan. Proyek tersebut sementara dikerjakan, kalau semua sudah PHO, kita akan sampaikan langsung ke BPK RI dan KPK, tegasnya.
Sementara itu Kepala BWS NT 1 Bapak Tampang yang dikonfirmasi media hingga berita ini dimuat belum memberikan keterangannya. (Taink)