Ratusan Hektar Lahan Pertanian Mulai Kekeringan, Program Kedelai Di Desa Labulia Terancam Gagal
Labulianews.com. Ratusan hektar lahan pertanian di Musim Tanam ke III (MT.III) di wilayah Desa labulia Kec. Jonggat Kab. Lombok Tengah mulai kekeringan, pasalnya sudah memasuki musim kemarau dan belum mendapatkan suplai air irigasi dari DI Batujai karena adanya proyek pekerjaan rehabilitasi jaringan saluran irigasi sekunder dan primer yang sementara dikerjakan oleh PT. Dabakir dan PT. Mari Bangun Nusantara. Hal itu diungkapkan oleh Sapriadi Sekertaris Kelompok Tani Sadewa (28/6/2023)
Proyek Rehabilitasi jaringan saluran irigasi DI Batujai tersebut sementara dikerjakan oleh PT. Dabakir dan PT. Mari Bangun Nusantara yakni mulai dari BJ 6- BJ 21 yang anggaranya bersumber dari LOAN IPDMIP 3529-INO (OCR) dan 8327-INO(AIF) tahun 2023
Menurut Sapriadi di MT ke III ini ada 9 Kelompok Tani di wilayah Desa Labulia yang menerima program bantuan benih Kedelai dari Dinas Pertanian Lombok Tengah. Namun dari 240 ha hektar yang di usulkan oleh kelompok tani atau PPL tersebut tidak/belum semuanya bisa ditanami karena kekeringan dan juga karena belum mendapatkan suplai air irigasi dari DI Batujai.
Sebagian bantuan benih kedelai tersebut tidak bisa ditanam karena lahan pertanian warga kekeringan dan jangan disalahkan jikalau ada warga yang menggorengnya, ungkapnya
Ia berharap agar OPD terkait cek fakta lapangan atas kebenaran informasi/laporan yang diberikan oleh PPL, Apakah benar bantuan benih kedelai itu sudah disalurkan atau sudah ditanam semuanya sesuai jumlah areal yang diusulkan ataukah tidak agar program tersebut tepat pada sasarannya, mengingat kondisi lahan pertanian warga di MT III ini sudah mulai kekeringan dan juga lokasi program kedelai itu berada di wilayah hilir D.I. Batujai, kata Sapriadi yang juga sebagai Bendahara GP3A Batujai Hilir.
Pengamat DI Batujai Saharudin yang dikonfirmasi media mengatakan, terkait program Penanaman Kedelai dari Dinas Pertanian Lombok Tengah di wilayah DI Batujai dan khususnya desa Labulia tersebut sama sekali Ia tidak mengetahuinya.
"Saya tidak tau kalau ada proyek kedelai di wilayah Desa Labulia, ungkapnya
Sementara PPL Desa Labulia tidak pernah kordinasi dengan kami selaku Pengamat Irigasi, baik dengan Juru irigasi, IP3A, GP3A ataupun P3A diwilayah tersebut. Dan benih kedelai sudah disalurkan ke petani melalui ketua kelompok tani nya. Sekarang, tiba tiba dari Dinas Pertanian Loteng minta didistribusikan air ke lokasi program kedelai tersebut. sementara lokasinya jauh dari jaringan irigasi dan juga kondisi saluran irigasi sementara dikerjakan, namun kami akan coba upayakan, jelasnya
"Karena ini juga program pemerintah ya..mari kita sama sama bantu dan sukseskan", ajaknya
Kami baru tau dari Ketua GP3A Batujai Hilir bahwa kelompok Tani yang mendapatkan program kedelai tersebut sebagian besar berada wilayah hilir, yang jauh dari jangkau air bahkan ada diluar patok irigasi sebagimana SK. Bupati Loteng, pungkasnya
Sementara KTU UPT Kec. Jonggat Baiq Kencana selaku Penjabat UPT yang dikonfirmasi media melalui WhatsApp (29/6) terkait hal itu enggan memberikan keterangannya alias bungkam
Kabid produksi Dinas Pertanian Lombok Tengah Zainal Arifin yang dikonfirmasi melalui WhatsApp (29/6/2023) menjelaskan Kami akan coba kordinasi dengan PPL dan teman di BPP
Lamun uah segale upaye ndek inik bae jak semeton kita tarik kembali nanti bantuan nya nike, ungkapnya
Kadis Pertanian Provinsi NTB Fathul Gani yang dikonfirmasi melalu WhatsApp (29/6) menjawab sesuai laporan hasil monev di Desa Labulia Kec. Jonggat Kab.Loteng pada hari Rabu, 28 Juni 2023 yang dilakukan tim Distanbun NTB, tim Distan Loteng (kabid penyuluhan), penyuluh BPP Jonggat (bapak Salman), ketua Poktan Tubuh Makmur (L. Darwati), ketua Poktan Nakula (bapak Bukran)
Bahwa di Desa Labulia lahan bantuan kedelai seluas 240 ha (9 poktan), yang sudah tertanam 155 ha (benih tumbuh subur) dan sisanya seluas 85 ha yang belum tertanam karena baru habis panen dan menunggu pembagian air yang rencananya tgl 1 Juli 2023 (sesuai surat resmi dan hasil koordinasi Distan Loteng dengan Dinas PU Loteng),
Sekarang di BJ 19 akibat air dibuka terlalu cepat dan Debit terlalu besar, saluran irigasi yang dinding pasangan batunya sudah di bongkar sudah mulai ada yang longsor, kata Agus, P3A Ungge yang disampaikan melalui WhatsApp Grup Diskusi Irigasi Batujai (Taink)