Nukman SH: Terlalu Berlebihan Pemberitaan MXGP Samota, Diduga Tidak Sesuai Data.
Labulianews.com. Owner sekaligus CEO media jejakntb.com, yang terafiliasi dalam PT.Jejak.com, Nukman, S.H., menilai bahwa pernyataan Korlap MXGP Samota Sumbawa Ir. Ridwansyah terlalu berlebihan menilai kegiatan motor cross dalam sport tourism dua seri itu terbaik tahun ini, hal itu ditulis dalam rilisnya ke media ini (25/6/2023)
Menurutnya, Itu berita framing tidak sesuai UU 40 Tahun 1999 tentang pokok pers, dan berpotensi menyesatkan publik yang bisa menurunkan citra dan bikin degradasi, barometer terbaiknya, sementara wartawan saja tidak mampu disediakan akomodasi dan pasilitas peliputan yang membuat gawe mereka besar” tulisnya
Terbaik apanya?, tanya mantan aktifis 98 ini menyampaikan ke awak media terkait pelaksanaan MXGP Samota 2023 yang menurutnya sama saja dengan tahun 2022 lalu.
Ridwansyah sebagaimana diberitakan salah satu media online mengungkapkan MXGP 2023 Samota Sumbawa lebih baik, padahal banyak kelemahan disana sini seperti diduga adanya unsur hoaks dalam pemberitaan.
“Penonton sekitar 3.000 kok dibilang tiket tembus 35.000, fasilitas MCI lengkap tapi ternyata masih ada kendala hotspot, fasilitas lengkap, kok wartawan tidur di lantai dan makan nasi bungkus, bahkan pengganti transfortasi zonk , masa mau di hargai dengan ID Pass ,” tambahnya.
Mari kita menulis berita sesuai data dan fakta yang obyektif dan berimbang, jangan ngarang-ngarang, edukasi publik dengan smart dan elegantly jangan ciptakan framing berita,” pungkasnya.
Secara sederhana, berita framing pembingkaian (framing) adalah membingkai sebuah peristiwa, atau dengan kata lain pembingkaian digunakan untuk mengetahui bagaimana perspektif atau cara pandang yang digunakan wartawan atau media massa ketika menyeleksi isu dan menulis berita, tutupnya.
Sementara itu Ir.Ridwansyah yang dikonfirmasi media melalu WhatsApp terkait hal tersebut, hingga berita ini dimuat belum memberikan keterangannya. (*)