Kisah Dibalik Megahnya MCI MXGP Samota, Ketua MIO NTB: Hargai Karya dan Profesi Kami!!
Labulianews.com. Dilansir dari JejakNTB.com (25/6/2023) Bahwa Dibalik kemewahan kemegahan perhelatan seri MXGP 10 dan 11 di NTB yang digelar di Samota Sumbawa 24 hingga 25 Juni dan Selaparang Lombok akan dilaksanakan 1 hingga 2 Juli 2023, Sabtu dan Minggu ternyata diduga masih menelantarkan sejumlah awak media yang dinyatakan lolos sebagai peliput sebanyak 135 media dalam kegiatan tersebut.
Informasi yang dihimpun media, jumlah tiket yang laku malah tembus 35ribu namun buat wartawan nol besar. Para kuli tinta hanya mendapatkan snack dan nasi bungkus beda dengan sejumlah pewarta lainnya padahal sama sama.jurnalistik.
Sejatinya peliput/pewarta serta jurnalis baik itu cetak elektronik, online maupun offline serta skala lokal hingga nasional diperlakukan sama dengan peliput internasional.
Pantauan langsung di lokasi rekan wartawan tidur seadanya di lantai hanya disediakan ruang kelas tanpa kasur dan langsung kena menyentuh ubin bukan keramik tepatnya di salah satu ruangan sekolah di sekolah menengah atas Sumbawa Besar.
Hal itu diakui DPW MIO Nusa Tenggara Barat, M Feryal Mukmin Pratama pada media ini, Minggu 25 Juni 2023 mengatakan,
“Di Sumbawa ini kota, bukan daerah terpencil. Kalau enggak ada uang transport paling tidak rekan-rekan media yang ke Sumbawa diberikan fasilitas menginap. Ini bagian dari menghargai karya dan profesi mereka,” ucap Feryal Ketua DPW MIO NTB.
Masih Feryal dirinya mengkritik cara Komandan Lapangan MXGP Samota memperlakukan rekan jurnalisnya secara tidak manusiawi,
“Beda cerita kalau acara ini di daerah terpencil, ini sangat tidak manusiawi sekali. Disatu sisi mereka memanfaatkan media di sisi lain disuruh menginap kayak pengungsi Rohingya, terus panitia lainnya kok bisa tidur dan menginap di sejumlah Hotel dan Homestay mewah sementara teman kita yang bekerja keras membesarkan kegiatan tidak diperhatikan dengan layak,” tambahnya.
Senada dengan Feryal, Sekertaris DPW MIO NTB Mas Yuddhy pun heran dengan EO Event besar sekelas MXGP Samota 2023,
“Waktu meeting dengan media di Kominfo, panitia bilang teman teman media akan difasilitasi atau akan diberikan 1 hingga 3 tiket untuk akses masuk ke arena namun ternyata hanya 1 tiket saja yang diterima rekan wartawan, bahkan teman teman kominfo satu orang tidak dikasih masuk karena tidak ada tiket,” bebernya.
Selain itu akomodasi maupun transportasi dan konsumsi yang disediakan panitia sangat tidak layak untuk tugas peliputan di medan yang lumayan berat seperti MXGP.
” Panitia bisa makan lesehan dan prasmanan di Grand Samota baik itu Carsten, Infront dll sementara kita seperti buruh kasar yang tidak dihargai. Bayangkan saja waktu makan sebanyak 3 kaki dengan menu seadanya,” sesalnya.
Bukan tidak mensyukuri melainkan kesalahan ini terhadap rekan wartawan peliput kegiatan kembali terulang.
” Ini kali kedua, MXGP telantarkan dan abaikan akomodasi, transportasi serta makanan dan konsumsi wartawan yang bekerja,” ujar salah satu wartawan.
Untuk diketahui MXGP 2022 lalu menelan anggaran tidak sedikit 50 miliar untuk membiayai kegiatan sports tourism berkelas dunia itu. Bahkan saat ini kondisinya jauh lebih lagi.
Seharusnya mewahnya media centre (MCI) harusnya dibarengi dengan rasa menghargai profesi para pewarta di lapangan mengingat kuli tinta ini bekerja full-time dan tidak digaji sementara panitia pelaksana event dunia itu panen durian runtuh.
Menanggapi keluhan layanan tersebut, Yulia dalam whatsapp group sempat menulis dan menjawab santai tanpa beban dan seolah – olah,
“Temen- temen media, saya berusaha banget untuk membuat temen- temen nyaman, semoga semua sehat selalu ya.,” tulisnya sambil memosting sejumlah kue dan minuman diatas meja prasmanan hotel sementara wartawan makan kerupuk.
Masih Yulia, bahkan WAG jubir panitia itu hanya menulis dan mengajak saja para pewarta dengan bahasa entengnya,
“hari ini kita ada press conference di media centre jam 11 bersama CEO Infront, COO FIM, Bapak Gubernur, Bu WaBup, Pak Ridwansyah”,” alibi Yulia.
Hingga berita dinaikkan, belum ada Komlap dan Seklap maupun EO MXGP yang bisa dimintai tanggapan terkait hal ini,
Acara MXGP sudah berjalan dan sedang berproses sebentar lagi akan selesai tinggal hitungan menit dan event akan bubar namun media lokal regional bahkan nasional masih saja dianaktirikan seperti itu adanya.
Sementara Panitia Penyelenggara yang berusaha dikonfirmasi media ini, hingga berita ini dimuat belum memberikan keterangan resminya (*)