Kapolda NTB Kembali Ingatkan Harkamtibmas Saat Bersafari Ramadhan di Lombok Barat
Labulianews.com. Lombok Barat Kapolda NTB bersama Kepala Kanwil Kementerian Agama Nusa Tenggara Barat dan Kapolres Lombok Barat bersafari Ramadhan di Masjid Agung Baital Atiq Gerung Kabupaten Lombok Barat (31/3/2023.
Dalam kesempatan kali ini, kembali Kapolda NTB menyampaikan pesan pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat (harkamtibmas) khususnya di wilayah hukum Lombok Barat.
Kapolda NTB Irjen Pol. Drs. Djoko Poerwanto mengingatkan masyarakat, untuk tetap bekerjasama dalam menjaga kondusifitas wilayah khususnya di Gumi Patut Patuh Patju (Tripat) Kabupaten Lombok Barat, sehingga selama bulan Ramadhan 1444 Hijriyah dan bulan serta tahun selanjutnya tetap aman dan nyaman.
“Kami di sini guna bersilaturrahmi sekaligus bersama-sama mengajak untuk saling melengkapi dalam berikhtiar, guna menciptakan situasi dan kondisi kamtibmas yang aman dan nyaman, sehingga Kabupaten Lombok Barat nantinya tak menyediakan ruang dan waktu, bagi pihak yang menginginkan terjadinya gangguan kamtibmas,” ungkap Kapolda NTB.
Perwira Tinggi (Pati) Polri bintang dua itu juga mengingatkan pentingnya menjaga keberagaman dan keberagamaan. Menurut pria kelahiran Pekalongan Jawa Tengah itu, perbedaan merupakan kekuatan yang menjadikan Indonesia sebagai suatu bangsa tetap berdiri kokoh dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Perbedaan keyakinan meniscayaan dan bukanlah suatu yang menyusahkan, tetapi perbedaan dan keragaman itu merupakan kekuatan yang membuat NKRI masih berdiri sampai saat ini,” tandasnya.
Sebelumnya, Kepala Kanwil Kemenag NTB H. Zamroni Aziz, S.Hi., M.Hi. mengatakan, Safari Ramadhan tahun 1444 H/2023 Miladiyah adalah momen untuk memperkuat semangat moderasi beragama.
“Momen Safari Ramdhan bersama Bapak Kapolda NTB ini, kami hajat kan untuk memperkuat semangat moderasi beragama di tengah masyarakat Lombok Barat dan NTB yang pluralisme. Mari bersama-sama kita menjaga kondusifitas serta keamanan lingkungan masyarakat yang aman dan damai,” ujar Zamroni.
Menurut Zamroni, kebhinekaan Indonesia bukan menjadi alasan untuk terpecah belah, namun keberagaman dan keberagamaan di Indonesia merupakan anugerah.
“Kita boleh berbeda keyakinan dan kita hidup di tengah keberagaman agama yang ada, namun kita satu saudara dalam konteks hidup berbangsa dan bernegara,” ucapnya. (Humas)