Aksi Aliansi Rakyat NTB Ricuh, BEM Fakultas Pertanian UNRAM Menyatakan Sikap.
Labulianews.com. Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas pertanian UNRAM 2023 mengeluarkan pernyataan sikap terkait tindakan represif oknum aparat kepolisian terhadap Mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Rakyat NTB menggugat. Hal itu disampaikan oleh Ketua BEM Fakultas Pertanian UNRAM Herianto dalan Rilisnya ke labulianews.com (14/4/2023)
Menurutnya pernyataan sikap ini merupakan bentuk ketegasan BEM pertanian yang menolak tindakan kekerasan selama aksi tolak Undang-undang Cipta Kerja (UU Ciptaker) pada kamis 13/04/2023 bertempat di depan gedung DPRD NTB.
Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa pertanian , Herianto, mengatakan segala tindakan represif yang telah dilakukan oleh oknum aparat kepolisian terhadap massa aksi, itu bagian dari bentuk kejahatan , dan telah mencederai Negara demokrasi.
Ia menjelaskan, aparat kepolisian harusnya melindungi dan mengayomi masyarakat termaksud massa aksi juga. Bukan malah sebaliknya, di cekik, pukul, dan ada pergerakan fisik lainnya,
Herianto menegaskan , mengecam segala bentuk tindakan represif yang dilakukan oleh oknum aparat kepolisian. “saya dan jajaran BEM Fakultas Pertanian UNRAM tidak sepakat dengan adanya tindakan kekerasan selama aksi berlangsung,” tegasnya.
Maka dari itu, BEM Fakultas Pertanian Universitas Mataram menyatakan sikap Terhadap Kekerasan dan represif kepolisian terhadap demonstrasi rakyat maupun mahasiswa
1. Mengecam tindakan oknum POLRI yang telah melakukan represif terhadap rakyat dan mahasiswa di seluruh wilayah Indonesia
2. Mengutuk keras oknum POLDA NTB yang melakukan tindakan represif dan kekerasan terhadap demonstrasi mahasiswa di Nusa Tenggara Barat
3. Pecat dan berikan sanksi Hukum yang tegas kepada oknum polisi yang melakukan kekerasan dan represif kepada mahasiswa selama demonstrasi berlangsung
4. Menghimbau kepada seluruh mahasiswa agar terus berada pada perjuangan dan tidak pernah surut dalam menyampaikan nilai-nilai kebenaran.
Sementara itu, hingga berita ini dimuat Kapolresta Mataram belum memberikan keterangan resminya. (Her)