Bupati Lobar Hadiri Musda PPDI Ke 1, H. Fauzan: Kita Support, Bukan Untuk Politik Praktis.
Labulianews.com. Musyawarah Daerah (Musda) ke-1 Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) Kabupaten Lombok Barat diselenggarakan di Aula Kantor Bupati Lobar (18/4/2023)
MUSDA ke-1 PPDI Lombok Barat mengusung tema Membangun Desa Menuju Indonesia Yang Berkemajuan Dari Desa Untuk Indonesia yang diikuti sekitar 148 orang perangkat desa se Lombok Barat.
PPDI adalah organisasi perangkat desa yang tersebar di 17 Provinsi dan 362 Kabupaten seluruh Indonesia
Hadir dalam acara itu, Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid, Ketua DPRD Lobar Hj. Nurhidayah, Ketua AKAD Lobar Sahril SH. Ketua PPDI Provinsi NTB Wiro Hamdani S.Ip, Ketua. PKK Lobar, Perwakilan Polres Lobar dan undangan lainnya.
PPDI sebagai wadah yang dapat digunakan masyarakat dalam menyampaikan aspirasi kepada pemerintah terkait berbagai masalah yang ada di desa, serta dengan dibentuknya PPDI ini sebagai salah satu wadah menjembatani penyampaian aspirasi dari masyarakat desa untuk diteruskan kepada pemerintah.
Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid S.Ag dalam sambutannya menyampaikan selamat melaksanakan Musda ke 1. Mudah-mudahan Musda ini merupakan awal bagi PPDI di Kabupaten Lombok Barat.
Lanjutnya mudah-mudahan setelah terbentuknya PPDI ini lebih bisa untuk memberikan kontribusi terhadap Desa masing-masing yang ujungnya nanti tentunya terhadap Kabupaten Lombok Barat.
Bupati berharap nantinya PPDI ini bisa berkontribusi untuk dapat meningkatkan SDM aparat desa se Kabupaten Lombok Barat, bisa bekerja sama dengan AKAD Lobar, dengan Pemda lewat DPMD dan teman-teman yang ada di DPRD Lobar.
Bupati dua periode itu mengatakan Kalau Kades, Bupati itu jabatannya terbatas, satu periode Bupati lima tahun, Kades 6 tahun dan boleh jadi berganti. Tetapi aparatur desa itu tidak berganti sampai pensiun sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Ia menekankan yang terutama sangat penting adalah meningkatkan Kapasitas, kapabilitas dari masing-masing aparatur desa, ungkapnya
Pemerintah Daerah juga pasti mensupport, tapi kembali saya pertegas tujuannya bukan untuk politik praktis tetapi untuk meningkatkan kapasitas, kapabilitas dari para aparatur desa.
Mudah-mudahan PPDI ini tidak hanya formalitas. Ya.. minimal kalaupun mungkin sulit mengadakan pertemuan karena kendala jarak. Ya bisa melalui teknologi dan informasi, misalnya diskusi lewat grup WhatsApp atau aplikasi lainnya.
Saya berharap PPDI ini solid tidak ada dualisme seperti organisasi organisasi lainnya, pungkasnya (ms)