RPH Banyumulek Aktif Kembali, Gubernur NTB: Bagian dari Industrialisasi Bidang Peternakan
Labulianews.com. Gubernur Nusa Tenggara Barat, Dr. H Zulkieflimansyah menghadiri pemotongan perdana sapi di Rumah Potong Hewan (RPH) Banyumulek, Kabupaten Lombok Barat, Kamis (29/12). Pemotongan sendiri dihadiri CEO Bengawan Grup selaku investor, Direktur Kesehatan Masyarakat Veteriner, Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Peternakan RI, drh Samsul Ma'arif, sejumlah kepala OPD lingkup Pemprov NTB, Bupati dan Walikota Se-NTB, dan tamu undangan lainnya.
Kepala Dinas Keswan NTB, drh. Khairul Akbar menjelaskan, bahwa RPH Banyumulek selama lima tahun terakhir mangkrak. Namun kali ini, Nusa Tenggara Barat mendapatkan investor yang benar-benar serius berinvestasi di Bumi Gora.
"Untuk hari perdana ada 50 ekor dipotong. Alhamdulillah PT. Atra Begawan Nusantara ini sudah sangat serius. Dibuktikan dengan pengembangan RPH Banyumulek. Beberapa bangunan bangunan sudah direnovasi, termasuk kendaraan juga sudah dilengkapi. Pihak perusahaan juga sudah menambah lahan 5 hektare di samping RPH Banyumulek," kata Khairul Akbar.
PT. Atra Begawan Nusantara kata Khairul, bukan hanya bekerja sendiri, tapi juga merangkul pihak terkait, seperti Bank NTB Syariah, OPD terkait, serta masyarakat sekitar dan peternak.
"Dengan keseriusan PT. Atra Begawan Nusantara ini kita optimistis bahwa NTB akan jadi lumbung daging nusantara di masa yang akan datang. Bahkan rencana kita, kita akan datangkan sapi dari Australia. Bukan hanya di Jawa dan lokal saja," jelasnya.
Sementara CEO Bengawan Grup Arie Triyono mengaku pernah bermimpi bisa mengembangkan peternakan di Indonesia, khususnya di bidang pengolahan daging sapi.
"Saya berharap mimpi saya bisa diwujudkan di RPH Banyumulek NTB ini," tuturnya penuh semangat.
Dirinya mengaku prihatin, bahwa sebagai negara Agraris dan beriklim tropis, namun Indonesia masih mengandalkan impor. Mulai dari mengimpor padi, garam, bahkan daging. Dari itulah mantan Ajudan Presiden Abdurrahman Wahid itu ingin menjadi salah satu wirausaha di bidang peternakan dan pengolahan daging.
"Saya juga bertekad menjadikan NTB sebagai lumbung daging nusantara di masa yang akan datang," katanya semangat.
Arie juga berharap kepada Gubernur NTB agar mengumpulkan semua kepala OPD, dan leading sektor terkait dalam meraih cita-cita mulai tersebut. Sehingga NTB sebagai sentra lumbung daging nusantara bukan hanya sekadar mimpi.
"Dan yang perlu diketahui, PT. Atra Begawan Nusantara tidak akan pernah ngutang kepada peternak. Begitu timbang, langsung bayar. Jadi baik perusahaan, maupun peternak tidak akan dirugikan," cetusnya.
Di satu sisi, dirinya menargetkan pada Maret atau April 2023, PT. Atra Begawan Nusantara sudah bisa memotong 3000 ekor sapi di RPH Banyumulek. Sedangkan untuk target potong harian, mencapai 200 ekor sapi.
"Selain sapi lokal, kita juga datangkan sapi dari Jawa Timur, dan bahkan sapi eksotis dari Australia," janjinya.
Sementara Direktur Kesehatan Masyarakat Veteriner, Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Peternakan RI, drh Samsul Ma'arif mengaku optimistis bahwa NTB bakal sukses menjadi pemasok daging sapi berkualitas. Sebab saat ini, NTB menjadi salah satu provinsi unggulan dalam pengembangan dan pengolahan daging sapi.
"Yang perlu diperhatikan, mulai 17 Oktober 2024 nanti, semua unit usaha harus memiliki sertifikat halal. Termasuk PT. Atra Begawan Nusantara di RPH Banyumulek ini juga harus memiliki sertifikat halal dari MUI," ajaknya.
Gubernur NTB, Dr H Zulkieflimansyah yang hadir dalam acara pemotongan perdana tersebut sangat bersyukur atas kepercayaan PT. Atra Begawan Nusantara memilih RPH Banyumulek sebagai mitra kerja. Sebab selama ini kata Gubernur, sangat sulit mencari investor yang benar-benar serius mengelola RPH tersebut.
"Dulu sempat ada calon investor, sultan juga, tapi hanya rencana saja. Udah aja kita gelar karet merah ketika dia dagang," sindirnya.
Dengan adanya PT. Atra Begawan Nusantara di NTB, Gubernur juga meyakini NTB bakal menjadi lumbung daging nusantara di masa yang akan datang. Sebab ia menilai, PT. Atra Begawan Nusantara sangat serius berinvestasi dengan mengelola RPH Banyumulek ini.
"Jadi tidak ada lagi cerita bahwa sapi dari NTB dikirim ke RPH luar, kemudian nanti dagingnya dikirim lagi ke sini dengan harga yang lebih tinggi," gumamnya.
Gubernur juga menekankan kepada semua OPD lingkup Pemprov NTB agar tidak mempersulit investor. Sebab saat ini tidak gampang mencari investor yang benar-benar serius berinvestasi.
"Untuk hari memang baru 50 ekor, tapi tahun depan target kita 200 ekor perhari. Ini yang disebut industrialisasi. Jadi bukan hanya soal pemotongan saja, tapi selain kita produksi daging, kita juga olah kulitnya, olah lemaknya, juga nanti di sini bakal diolah menjadi bakso, sosis dan nuget," tandasnya. (Gji)