Percepat Penurunan Stunting, Lobar Gelar Sosialisasi dan Evaluasi Hasil Tindak Lanjut Audit Kasus Stunting
Labulianews.com (Gerung,7-12-2022) Kegiatan sosialisasi dan evaluasi hasil tindak lanjut Audit Kasus Stunting (Tahap ll), digelar di Aula Dinas Kesehatan Selasa 6 Desember 2022. Kegiatan ini dihadiri oleh Pihak Dinas Kesehatan , BKKBN Propinsi NTB, sejumlah perwakilan OPD. Kegiatan ini diselenggarakan selama 2 hari mulai tanggal 6 sampai dengan 7 Desember 2022 .
Dalam Laporannya Ketua Panitia yang juga Kepala Bidang ketahanan dan kesejahteraan keluarga Jumidah ,SST menjelaskan bahwa tujuan umum kegiatan ini adalah untuk menyebarluaskan hasil kajian dan analisa tentang permasalahan Stunting di masyarakat. Hal ini penting agar semua pihak memahami dan dapat berpartisipasi dalam upaya menurunkan angka stunting di Lombok Barat.
Jumidah mengatakan indikator prevelensi Stunting juga merupakan indikator tujuan pembangunan berkesinambungan (TPB)/Sustainable Development Goals(SDGs). Indikator tersebut Khususnya pada tujuan kedua yaitu menghilangkan kelaparan,mencapai ketahanan pangan dan gizi yang baik serta meningkatkan pertanian berkelanjutan,target 2.2.1 Prevalensi Stunting dibawah lima tahun (balita).
"Dengan Peraturan Presiden Nomor 72 tahun 2021 tentang percepatan penurunan Stunting, mengarahkan kita pada pendekatan terhadap pencegahan lahirnya balita Stunting melalui pendampingan keluarga beresiko Stunting sehingga kita perlu untuk melakukan pendampingan"
Dalam sambutannya Jumidah mengatakan bahwa beberapa rencana aksi Nasional terus dilakukan untuk menurunkan angka stunting di Indonesia. Rencana aksi tersebut antara lain penyediaan data Keluarga beresiko Stunting, pendampingan keluarga berisiko Stunting, pendampingan semua calon pengantin/calon pasangan usia subur, Surveilans keluarga berisiko Stunting dan audit kasus Stunting. Menurutnya hal ini sangatlah penting untuk mencegah terjadinya kasus stunting. "Ini merupakan upaya yang perlu kita lakukan untuk mencegah stunting sehingga dengan deteksi dini kita jadi mengetahui keluarga yang beresiko stunting dan dapat dilakukan pendampingan sejak dini untuk mencegah kasus stunting" ujarnya.
Sementara itu Perwakilan BKKBN Provinsi Drs. Samsul Anam, M. Ph menyampaikan bahwa setelah ditemukan beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya stunting maka di lakukan beberapa kajian tentang stunting dan upaya mencegah stunting. Hal tersebut diimplementasikan dalam Sebuah exit strategi atau jalan keluar dalam melaksanakan kegiatan. Diharapkan hal tersebut dapat memberikan dampak yang baik dalam upaya menurunkan angka stunting.
"Dalam tahun ini baru pertama kali kita melaksanakan audit dengan harapan beberapa item perencanaan bisa di maksimalkan dan bersinergi dengan Bappeda agar bisa didukung dalam bentuk anggaran baik di level desa melalui dana desa maupun melalui anggaran pemerintah daerah "jelasnya.
(LBNN/Ria)