PAD Pemprov. NTB Tahun 2022 Tidak Sesuai Target, Ini Penjelasanya
Labulianews.com. Mataram, 20 Desember 2022 Hingga tanggal 31 November 2022 lalu, progres pekerjaan fisik dari program Pemprov NTB sudah mencapai 77,87 persen.
Memang dalam realisasi keuangan baru mencapai 63,16 persen. "Ada deviasi antara realisasi fisik dan realisasi keuangan. Artinya ada kegiatan-kegiatan yang sudah dikerjakan namun pembayarannya masih dalam proses administrasi," kata asisten III Sekda Provinsi NTB H.Wirawan.
Namun demikian, Wirawan yakin dan optimis untuk kegiatan-kegiatan yang dibiayai melalui dana transfer umum dan Dana Alokasi khusus akan terealisasi sesuai target di akhir tahun ini. Baik target fisik maupun target keuangan sampai akhir tahun 2022 ini. "Meskipun ada deviasi, tapi tidak signifikan," tegasnya.
Wirawan mengakui ada sedikit tantangan pada kegiatan yang bersumber dari PAD. Karena sampai saat ini PAD baru terealisasi sebesar 72 persen lebih. Dan diperkirakan tidak bisa terealisasi 100 persen sampai akhir tahun 2022 ini.
"Artinya ada beberapa kegiatan yang dibiayai oleh PAD, meskipun sudah dikerjakan 100 persen, tetapi belum bisa dibayarkan. Dan ini sudah ada mekanismenya, yakni menjadi kewajiban Pemprov NTB untuk dibayarkan pada tahun 2023 mendatang," jelasnya.
Misalnya pekerjaan fisik yang ada di Dinas Perkim, Dinas PUPR dan beberapa OPD yang pembiayaannya berasal dari PAD. "Tapi karena PAD tidak sesuai target, makanya akan dibayarkan pada tahun berikutnya," terangnya.
Selain belanja APBD, Pemerintah Provinsi NTB juga diamanati mengerjakan pekerjaan yang dibiayai APBN. Dan yang disalurkan melalui dana dekosentrasi maupun tugas perbantuan.
Untuk yang dana Dekon, progressnya fisiknya cukup tinggi capai 83,21 persen, sementara progres keuangan mencapai 65,84 persen. Sementara pekerjaan yang sifatnya tugas perbantuan fisiknya sudah 85,60 persen, sementara realisasi keuangannya 52,90 persen. Kegiatan yang dibiayai melalui dua sumber ini dipastikan akan terealisasi sesuai rencana pada Desember ini, mengingat dananya sudah tersedia di Rekening Kas Umum Negara.
Demikian juga dengan belanja daerah yang bersumber dari dana transfer. Sampai saat ini, dana transfer sudah terealisasi 92 persen lebih. Anggarannya sudah tersedia di kas daerah. Tinggal masalah administrasi.
"Kita optimis di akhir tahun terealisasi semuanya sesuai target," tegasnya.
"Intinya, masih rendahnya serapan keuangan, bukan karena rendahnya kinerja eksekutif atau OPD dalam mengeksekusi belanja. Ini hanya masalah administrasi pembayaran. Pekerjaannya sudah sesuai target. Bahkan banyak pekerjaan sudah dilaksanakan 100 persen.
Jadi dapat disimpulkan untuk dana yang bersumber dari dana transfer, dana dekon dan dana Tugas Perbantuan realisasi fisik dan keuangan akan tuntas sesuai dengan target pada bulan Desember.
Sementara untuk belanja yang bersumber dari PAD, realisasinya akan menyesuaikan dengan realisasi PAD itu sendiri. (jar)