Sekda Lobar Bantah Isu Miring Yang Menyudutkan Dirinya, ini Penjelasannya
Labulianews.com. Akibat dari viral nya berita tentang keterangan Ketua LSM. Asak Datu Herman Kisaf yang dimuat dibeberapa media online (7-9-2022) yang dituding menyudutkan dan mencemarkan nama baik Sekda Lobar. Kemudian menjadi ramai dibicarakan dan mendapat beragam tanggapan dari publik. Yaitu terkait keterangan ketua LSM. Asak Datu Herman Kisaf yang berencana akan melaporkan oknum SEKDA Lobar dan oknum PT. H, atas dugaan suap oleh oknum yang diketahui melalui sebuah rekaman suara serta dokumen palsu. Oleh pemohon inilah yang membuka ruang sehingga terjadinya negosiasi oleh oknum oknum didalam birokrasi yang nyambi menjadi makelar ijin,
Terkait hal itu, dalam pertemuan antara Sekda Lobar DR. H. Baihaqi bersama Ketua LSM Edukasi Yusri di Puri Saron Senggigi dalam acara Pelatihan Jurnalis Investigasi yang diadakan oleh LSM, Ampes. Keduanya memberikan klarifikasi kepada beberapa awak media.
Sekda Lombok Barat (Lobar) DR. H. Baihaqi yang diminta keterangannya oleh labulianews.com di Hotel Puri Saron Senggigi (10-9-2022) menjelaskan bahwa, itu berawal dari adanya rekaman suara oleh orang orang tertentu yang belum tentu kebenarannya yang menyebut nama saya (sekda,red) menyuruh seseorang untuk meminta sejumlah uang kesana kemari, ke perusahaan tertentu dan itu tidak benar, tegasnya.
Lanjutnya, sebagai bentuk tabayun, sebagai umat Islam yang beriman, wallohi wabillahi hiwassolahi, saya (Sekda) tidak pernah menyuruh orang, tidak pernah melakukan hal seperti itu,
"Apakah semurah itu saya menjual harga diri saya!!" kata Sekda
Memang selama ini saya tidak pernah berkomentar karena saya sibuk kerja. Tetapi karena isu ini menggelinding terus maka harus diluruskan dan ada yang mau melaporkan saya. Tetapi, sebenarnya saya mendorong itu supaya dilaporkan agar semua pihak tau, tantang Sekda
Sementara itu Ketua LSM Edukasi menjelaskan tujuan awal, saya memprotes dia (sekda) setiap informasi apapun yang menyebut nama sekda diluar, yang hal hal negatif, saya secara pribadi menginformasikannya. Tentu informasi itu disertai dengan bukti bukti agar beliau percaya. Saya informasikan terkait dengan rekaman itu ke beliau (sekda, red) dan beliau merespon dengan bahasa yang sama tadi itu. Ia sempat mengucap sumpah, beliau tidak pernah, dan beliau bilang tolong bantu tegur orang itu agar tidak menjadi kebiasaan menjual nama nama pejabat kita,
"Saya kirim rekaman itu kepada salah seorang teman dengan pesan ini untuk konsumsi sendiri, jangan dipublikasikan" beber Yusri
Dan saya tidak tau ceritanya kok bisa rekaman itu sampai ke orang lain. Yang jelas dengan niat awal untuk menghormati Guru kita, Bapak kita Sekda. Ya.....wajar saja saya menyampaikan hal hal seperti itu dengan menunjukkan bukti rekaman, itu, hanya itu saja, tidak ada masalah, ungkapnya
Kata Yusri, Cuman kejadian ini ketemu dengan kondisi kepentingan politik, sehingga itu di politisasi oleh temen temen yang tidak tau arah, arahnya mau apa atau mencari sesuatu dalam kondisi seperti ini???
"Yang jelas tidak ada maksud dan tujuan untuk menjatuhkan orang. Di satu sisi, saya juga mengklarifikasi nama saya yang digunakan oleh seseorang tersebut. (Red)