Kalah Dalam Pilkades Ranggagata, Warga Blokir Jalan ke Pondok Pesantren Nurul Ilmi, Ini Alasannya
Labulianews.com. Pasca dinyatakan kalah dengan selisih 256 suara dalam Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) Ranggagata, Kamis (1/9/2022), kontestan Nomor 02 H. Muhtar Arif, S.H. para pendukungnya, memblokir akses jalan menuju Pondok Pesantren (Ponpes) Nurul Ilmi Desa Ranggagata Kecamatan Praya Barat Daya, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (2-9-2022)
Calon Kades 02 sapaan H. Muhtar saat ditemui perwakilan Forum Wartawan Daring (FORWARD) Lombok Barat, Jumat (2/9/2022) malam, mengatakan bahwa kekalahannya dalam Pilkades Ranggagata juga karena diduga ada andil TGH. Patompo Adnan, Lc., M.A., yang memberi dukungan kepada calon 01 Muhammad Haikal.
“Sebelum pilkades ini, kebetulan saya juga ikut kompetisi pilkades ini, saya menghimbau, minta kepada Pimpinan Pondok Pesantren Nurul Ilmi yang dipimpin oleh Tuan Guru Patompo Adnan selaku pembinanya, untuk tidak ikut berkomentar dalam pilkades ini, tapi kenyataannya beliau berkomentar,” ungkapnya.
“Itu sebabnya sehingga para pendukung-pendukung saya, dan simpatisan, untuk keras menutup akses jalan ke pondok pesantren,” tegas H. Muhtar.
Menurut H. Muhtar, diduga andil TGH. Patompo yang juga anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) NTB, dapat dibuktikan dengan digelontorkannya dana aspirasi dewan di saat momen pilkades.
“Tadi malam beliau (TGH. Patompo, red) hadir di sini untuk mengklarifikasi masalah itu, beliau tidak mengakui, tapi bisa masyarakat membuktikan dengan adanya program dana aspirasinya beliau, diturunkan pada saat pelaksanaan pilkades,” katanya.
“Itu (program dana aspirasi dewan, red) keras dugaan kita untuk mensuport paslon nomor satu,” imbuh H. Muhtar.
Selain itu, lanjutnya, akses jalan menuju Ponpes Nurul Ilmi yang diblokir tersebut merupakan tanah milik (pribadi), yang dijadikan jalan untuk mempermudah mobilisasi hasil pertanian warga.
“Tanah (yang diblokir/ditutup, red) ini kan memang tanah pribadi saya dan saya manfaatkan untuk jalan warga, karena pada saat itu akses untuk ke sawah cukup jauh, akhirnya saya sendiri punya inisiatif untuk membuat jalan ini, supaya masyarakat mudah untuk mengangkut hasil panennya,” jelasnya.
Dikonfirmasi melalui telephon celular (WhatsApp) Pembina Ponpes Nurul Ilmi Ranggagata TGH. Patompo menyampaikan, tidak pernah melibatkan diri dalam carut-marut Pilkades Ranggagata tahun 2022.
“Selama proses Pilkades tiang (saya, red) tidak kemana-mana, dan tiang juga dipesan beliau (H. Muhtar, red) supaya netral, dan tiang juga sudah mengambil sikap seperti itu di setiap Pilkades,” tulis TGH. Patompo.
Terkait munculnya dokumentasi yang diklaim pendukung calon kades H. Muhtar, yang disinyalir bahwa TGH.Patompo turun mengkampanyekan calon 01 M. Haikal, Anggota Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPRD NTB itu membantah dengan tegas.
“Wallahu a'lam, tapi biasa saat Pilkades kemarin yang banyak beredar itu, rekaman suara, video dan photo, yang dibilang photo untuk tiang Niki (ini, red) Ndak ada yang beredar, biasa cepat beredar,” ujarnya.
“Seperti video tadi malam tiang bertemu H. Muhtar dirumah nya, itu dishare kemana² , untuk photo yang katanya tiang kampanye tidak ada,” imbuhnya.
Sementara terkait dana aspirasi yang digelontorkan bertepatan dengan momen pilkades, Anggota Dewan Udayana dari PKS dapil Lombok Tengah itu mengaku bahwa hal itu hanya teknis semata, dimana pekerjaannya bertepatan dengan pelaksanaan pilkades.
“Secara tehnis memang sudah waktu pengerjaannya, sehingga tidak bisa ditunda, dan itu usulan 2021 yg dikerjakan di tahun 2022 ini,” sebutnya.
Namun demikian, pihaknya berharap akan muncul solusi terbaik dalam penyelesaian masalah tersebut, mengingat Ponpes Nurul Ilmi di hajatkan untuk mencetak generasi yang tafaqquh fiddien.
“Semoga ada jalan yang terbaik,” tutupnya.
Untuk diketahui, Pilkades Ranggagata dimenangkan calon nomor 01 M. Haikal sebagai calon petahana dengan 1.806 suara, unggul 256 suara dari calon nomor 02 H. Muhtar Arif yang mendapat 1.550 suara. Pemungutan suara dilaksanakan di 17 Tempat Pemungutan Suara (TPS).
Dari total 4.120 yang terdata dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT), sebanyak 3.365 pemilih menggunakan hak pilihnya. Sedangkan dari 3.365 surat suara Pilkades Ranggagata, terdapat sembilan surat suara di enam TPS yang dinyatakan tidak sah atau batal. (Tiem)