Malaysia University English Test (MUET) Kembali Hadir di NTB
Labulianews. com Education Malaysia Indonesia (EMI), Kedutaan Malaysia di Jakarta melalui kolaborasi strategik bersama Majelis Pemeriksaan Malaysia (MPM). Kementrian Pendidikan Malaysia dengan sukacitanya membawakan Malaysia University English Test (MUET) ke Lombok, Indonesia pada Sabtu 06/08/22.
Sebanyak 43 pelajar Indonesia menduduki pemeriksaan Ujian Bahasa Inggris Universitas Malaysia (MUET) untuk mereka mendapatkan 'tiket' melanjutkan pengajian tinggi di Malaysia.
Penasihat Pendidikan Kedutaan Malaysia di Jakarta, Mohd Mubarak Shamsuddin, berkata ia kali kedua dilaksanakan di Lombok selepas kali pertama pada Julai 2019, dengan yuran dua juta rupiah atau RM600.
"Tes Muet kali ini merupakan kali kedua dilaksanakan di Hotel Aston Lombok, setelah dilakukan tahun 2019 yang lalu dengan biaya dua juta rupiah atau RM600. Tes MUET mempunyai 4 komponen diantaranya Listening, Speaking, Reading dan Writing, dengan pencapaian masiang-masing 15%, 15%, 40%, dan 30%". Ungkapnya
Lanjut, Mohd Mubarak Shamsudin , Adapun kelebihan dari MUET Itu sendiri adalah masa berlaku tempuh yang lama yaitu 5 tahun dan untuk IELTS dan TOEFEL hanya sampai kurun waktu 2 tahun lamanya.
EMI dan MPM Juga berharap untuk kedepannya agar MUET terus mendapat sambutan di Indonesia dan pelaksanaan MUET ini dapat diteruskan dari masa ke masa, dan dari provinsi ke provinsi berdasarkan dengan permintaan.
MUET yang serupa dengan peperiksaan 'International English Language Testing System' (IELTS) atau 'Test of English as a Foreign Language' (TOEFL) untuk Universitas di Malaysia dan juga kebanyakkan Universitas di Singapura.
Mohd Mubarak berkata Malaysia terus menjadi pilihan pelajar seluruh dunia termasuk Indonesia untuk melanjutkan pengkajian tinggi.
"Ini terbukti dengan keberadaan 170,000 mahasiswa asing di Malaysia dari lebih 160 buah negara seluruh dunia termasuk 11,000 dari Indonesia," kata Mohd Mubarak
Education Malaysia Indonesia berharap Nota kerjasama pendidikan antara Malaysia dan NTB yang masa berlakunya akan berakhir pada tahun 2023 dapat diperpanjang, karena fokus kedepannya bukan hanya untuk kuliah ke Malaysia namun bentuk kerjasama pendidikan seperti program-program mobiliti dan juga kerjasama penyelidikan. (Tiem)