Kadis Dikbud Lobar Bantah Ada Fee 10% dan Penggelembungan Dana DAK 2022, Ini Penjelasannya
Labulianews.com. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lombok Barat H. Nasrun mengatakan bahwa aduan PPLS ke Polres Lobar terkait adanya dugaan Fee 10% dan mark up anggaran pada DAK 2022 di DIKBUD Lobar adalah fitnah. Hal itu dikatakan saat dikonfirmasi labulianews.com diruang kerjanya (22-8-2022)
Tak hanya itu, H. Nasrun juga bersumpah bahwa pihaknya tidak ada niat dan celah untuk melakukan penggelembungan anggaran terkait dana DAK, apalagi menerima fee 10%, dana itu semua dari pusat (APBN) tegasnya
Sumber anggarannya dari APBN dan semua sudah diatur dari pusat, jutlak juknisnya jelas, tidak ada niatan kita untuk menggelembungkan anggaran atau meminta atau menerima 10 % dan itu siapa yang menerimanya.
"Semua anggarannya dari pusat, Demi Allah, saya bersumpah tidak pernah menerima fee 10% dan tidak ada celah kita menggelembungkan anggaran seperti yang diadukan dan diberitakan dibeberapa media online , ujarnya saat diwawancarai media, Senin (22/8/2022).
Fauzi S.Pd dan Drs. H. Muslihat
Sementara itu, Kepala Sekolah SMPN 4 Gerung Fauzi. S.Pd, didampingi Ketua Komite Drs. H. Muslihat, ditemui labulianews.com (22-8-2022) mengatakan bahwa dana DAK yang didapat untuk tahun 2022 sekitar Rp. 600 juta lebih yang digunakan diantaranya untuk UKS, Toilet, Meja,dan Laboratorium komputer sambil menunjukkan datanya.
RAB untuk UKS Rp. 29. 699.850. Meja Rp. 54.800.000, Lab. Komputer Rp. 219.760, 807, Toilet Rp. 379.350.000, kata Kasek
Lebih lanjut, Fauzi menjelaskan yang dikerjakan ada 5 Toilet yakni 3 Toilet dilantai atas dan 2 toilet di lantai bawah dan 1 unit sumur bor dengan RAB semua sebesar Rp. 379 juta lebih dan dananya baru keluar 25%
"Bertahap anggarannya keluar, baru keluar dananya 25%, bertahap cairnya," ujar Fauzi
Kepala Sekolah SMPN 4 Gerung juga menjelaskan bahwa Rencana Anggaran Biaya (RAB) dana DAK belum final dan bisa saja berubah-ubah nantinya di satu tempat anggaran.
"RAB ini belum final, kata konsultan bisa saja nanti berubah-ubah, saya juga gak paham tentang ini, semua konsultan, pasilitator yang atur. Saya hanya ingin memastikan bahwa sekolah ini memiliki fasilitas yang bagus itu saja," jelasnya.
"Kata Dinas untuk tahun ini dana DAK ini dipusatkan di satu sekolah saja, jadi tahun depan atau tahun selanjutnya kita tidak dapat lagi, namun sekolah ini masih banyak kebutuhannya, jadi kita akan coba usulkan terus," ujar Fauzi. (Red)