Pelayanan Puskesmas Duripoku Kab. Pasangkayu di Keluhkan keluarga Pasien, ini Alasannya
Pasangkayu (Sulbar) labulianews.com, Pelayanan petugas kesehatan di Puskesmas Duripoku yang terletak di desa Tamarunang Kec. Duripoku Kab. Pasangkayu Prov. Sulawesi Barat dikeluhkan oleh seorang pasien bersama keluarganya. Hal itu dikeluhkan oleh Sauriyan salah seorang keluarga pasien yang berasal dari desa Saptanajaya Kec. Duripoku kepada Labulianews.com saat ditemui di ruang rawat inap Puskesmas SP 1 Kec. Saruddu (5-6-2022)
Keluhannya itu sangat beralasan sebab diduga Dia tidak mendapatkan pelayanan medis yang baik dari oknum petugas Puskesmas tersebut,
Sauriyan, laki laki, 37 tahun warga Dusun Semangat Baru Desa Saptanajaya menuturkan bahwa sekitar jam 12 malam dia membawa anaknya ke Puskesmas Duripoku untuk berobat karena sakit, akan tetapi oleh oknum petugas yang ada saat itu hanya memberikan obat minum, kemudian menyuruh pulang dengan alasan tidak menerima pasien rawat inap, ujarnya
"Malam itu, anak saya hanya diberikan obat minum oleh petugas puskesmas, lalu kemudian disuruh pulang, tanpa ada tindakan opserpasi, sementara kondisi anaknya saat itu lagi muntaber" kata Sauriyan
Karena mendapatkan keterangan dan pelayanan yang mengecewakan dari oknum petugas Kesehatan itu maka keluarga pasien langsung membawa anaknya ke Puskesmas SP. 1 di Desa Bulu Mario Kec. Saruddu. Setiba disana langsung mendapatkan pelayanan medis dan diopname hingga saat ini, jelasnya
"Syukur malam itu anak saya langsung mendapatkan pertolongan Medis, langsung diinfus dan di rawat inap. Kalau tidak kami tidak tau apa yang akan terjadi terhadap anak saya. Sekarang kondisinya sudah mulai membaik", bebernya
Dia berharap kepada Pemda Pasangkayu dan Dinas terkait untuk mengevaluasi petugas kesehatan yang bertugas di Puskesmas tersebut, agar kedepannya dapat memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik kepada warga, harapnya
Sementara itu Kapala Puskesmas Duripoku Haji Zakaria yang dikonfirmasi labulianews.com melalui WhatsApp (5-6-2022) menjelaskan bahwa
Iya, betul tadi malam ada pasien datang, tapi kronologis tidak seperti yang di jelaskan oleh keluarga pasien ke wartawan.
Pasien datang dan di terima dengan baik dan sudah di Edukasi dengan baik pula, jadi tidak ada yang menolak pasien di malam,
Tabe' pak, yang menangani pasien saya sendiri secara langsung selaku dokter PKM Duripoku. Untuk pasiennya datang dan bidan Wati menelpon ke hp saya jam 01.10 WITA tgl 5 Juni 2022, kata dr. Agita.
Pasien saya anamnesis, saya periksa dan saya resepkan obat PCT syr, Domperidone syr, Zink syr, dan Cotrimoxazole syr.
Pasien mengeluh muntah muntah sejak jam 9 malam. Keluhan lain termasuk BAB cair tidak ada. Pasien masih bisa makan minum. Saya edukasi rawat jalan, jika tidak ada perubahan atau keadaan bertambah keluhannya, saya arahkan untuk kembali ke puskesmas.
Di video yang menyebar, ayah pasien mengakui edukasi yang saya berikan. Orang tua Pasien memaksa untuk minum obat di Puskesmas, tapi saya edukasi usahakan makan bubur hangat dulu, baru minum obat, sampai akhirnya pasien saya lihat menerima edukasinya.
Pasien saya antar keluar PKM secara baik baik saling menyapa secara baik baik. Pasien pulang bersama kendaraannya baru saya ikut pulang.
Dari awal datang Nenek pasien sudah mengeluh. Katanya kenapa endak ada petugas yang stand bye di Puskesmas untuk jaga malam. Saya jelaskan lagi dengan edukasi bahwa Puskesmas nya kita Puskesmas rawat jalan bukan rawat inap, beda dengan Puskesmas nya Bulu Mario (di jelaskan dengan nada yang sopan menurut saya).
Jadi, ndak ada perawat yang betul betul stand bye di Puskesmas kalau sudah lewat jam pelayanan rawat jalan. Tapi, untuk keadaan gawat darurat ada nomor telepon yang bisa dihubungi di pintu Puskesmas.
Pasien datang kurang lebih jam 24.00, dan sudah di terima dengan baik oleh Dokter Agita, pasien belum ada indikasi untuk di rawat dan dikasih obat minum dulu dengan Diedukasi kalau nanti dalam beberapa jam tidak ada perubahan, langsung di bawa kembali untuk di lakukan penanganan selanjutnya. Dan pasien sudah di edukasi dengan baik dan mereka juga sudah mengerti.
Jadi tidak benar kalau Puskesmas Duripoku menolak Pasien yang datang untuk melakukan pengobatan, jawabnya (red)