Warga Desa Mareje Bersatu Kembali, Diwarnai Isak Tangis, Berpelukan dan Saling Memaafkan
Lombok Barat (NTB) Labulianews.com. Harmoni dan kerukunan di Desa Mareje, Kecamatan Lembar, Kabupaten Lombok Barat benar benar terjalin dengan baik. Hal ini karena upaya dan langkah cepat dari Pemkab Lombok Barat bersama TNI/Polri melalui tim Satgas Penanganan Konflik yang dibentuk oleh Pemkab Lobar belum lama ini. Pasca konflik antar pemuda yang terjadi di Desa Mareje awal Mei lalu.
Satgas Penangan Konflik yang dikomandoi oleh Sekda Lombok Barat DR.H. Baehaqi bergerak cepat untuk mempersatukan dan merukun kan kembali (rekonsiliasi) warga Mareje.
Setelah melakukan rekonsiliasi melalui gawe rapah pekan lalu, Satgas penangan konflik melanjutkan rekonsiliasi dengan pertemuan antar warga mareje di Gedung DPRD Lobar, Giri Menang Gerung, Rabu, 25 Mei 2022.
Pertemuan untuk merukunkan kembali warga Mareje ini berlangsung dalam suasana penuh keakraban dan kerukunan. Warga sudah membaur dan saling berkomunikasi dengan akrab dan dekat serta lepas. Selain itu dalam pertemuan ini juga warga saling memaafkan dan berpelukan serta diwarnai dengan suasana haru dan tangis antar warga yang menyesali keributan yang dipicu oleh kesalahpahaman akibat petasan.
Bupati Lombok Barat H.Fauzan Khalid yang juga terharu melihat warga Mareje saling berpelukan dan memaafkan serta diwarnai tangis haru menyampaikan bahwa warga desa mareje pada dasarnya merupakan serumpun yang masih berkerabat sehingga harus selalu rukun dan damai. Ia berharap agar suasana kebatinan dan kerukunan yang selama ini terbina dengan baik di Mareje dapat terus terjalin dan tidak terpengaruh oleh konflik antar pemuda yang terjadi awal mei lalu. Ia mengatakan bahwa konflik di Desa Mareje bukanlah konflik Sara namun murni konflik akibat kesalahpahaman antar pemuda serta adanya ego dan persoalan politik di desa tersebut.
"Konflik di Desa Mareje Bukan Konflik Sara tapi murni akibat kesalahpahaman antar pemuda yang ditambah oleh ego maupun persoalan politik. Warga mareje ini satu rumpun dan masih saling berkeluarga" ujarnya.
Bupati Fauzan mengatakan berbagai pihak juga telah mengatakan konflik di Mareje ini bukan konflik Sara. Seperti saat kunjungan wakil ketua dan anggota komisi VIII DPR RI senin lalu, mereka sepakat bahwa hal tersebut bukan konflik Sara. Anggota DPR RI tersebut melakukan kunjungan langsung ke Mareje dan setelah itu melakukan pertemuan di Gerung Lombok Barat.
Dalam pertemuan tersebut wakil. Ketua komisi VIII menyampaikan apresiasi terhadap penanganan konflik antar pemuda yang dilakukan oleh Pemkab Lombok Barat berserta Polri/TNI dan para tokoh masyarakat sehingga konflik ini tidak meluas.
Sementara itu Ketua Satgas Penangan Konflik Kabupaten Lombok Barat yang juga Sekda Lobar, DR H. Baehaqi mengatakan bahwa rekonsiliasi ini merupakan kelanjutan dari rekonsiliasi saat gawe rapah pekan lalu. Ia mengatakan bahwa warga mareje sudah sangat berdamai dan rukun. Hal ini karena warga sudah saling memaafkan dan diwarnai dengan tangis haru dan saling berpelukan. Hal ini tentu menjadi tanda tulus warga untuk tetap hidup rukun dan harmoni sebagai warga mareje yang berasal dari satu rumpun. "Tim Satgas ingin agar harmoni dan kerukunan di desa mareje terus terjalin selamanya. Dengan suasana kebatinan dan ketulusan hari ini kami meyakini bahwa warga akan tetap harmonis dan rukun"ujarnya.
Ketua Satgas Penanganan Konflik juga menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada semua pihak atas langkah langkah dan upaya yang dilakukan dalam mendamaikan dan merukunkan warga desa mareje. Menurutnya hal ini bentuk kecintaan dan kepedulian kita untuk selalu menciptakan kedamaian dan ketentraman serta kerukunan di bumi patut patuh patju tercinta ini. "Kami harapkan warga tetap rukun dan damai hingga seterusnya. Akar sejarah dan budaya serta warga yang berasal dari satu rumpun menjadi modal utama desa mareje untuk tetap rukun dan damai" ujarnya.
Lebih lanjut ketua tim satgas penanganan konflik juga berterima kasih kepada aparat keamanan baik TNI/Polri yang telah menjaga keamanan dan ketertiban serta kondusifitas di Desa Mareje. Ia mengatakan bahwa hal ini menjadi salah satu kunci penting sehingga konflik tidak meluas. Ia juga menyampaikan terima kasih kepada semua jajaran pemerintah daerah. Ia berharap agar semua pihak dapat menjaga suasana di mareje agat tetap rukun dan damai sehingga program pembangunan yang direncanakan dapat berjalan dengan baik.
Kegiatan ini kemudian dilanjutkan dengan pemaparan dari Kapolres Lombok Barat, Dandim 1606 Mataram serta tausiah dari Ketua Baznas Lombok Barat TGH. M. Taisir. Kegiatan ini dihadiri oleh Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid, Anggota Forkopimda, Sekda Lombok Barat, Asisten Daerah 3, Kepala OPD, Camat Lembar, Kepala Desa Mareje, tokoh masyarakat serta warga mareje. (*)