PPSDM Geominerba Gelar Diklat Pengusahaan Batu Hias dan Batu Mulia di NTB
Mataram(NTB) Labulianews.com Pusat Pelatihan Sumberdaya Manusia (PPSDM) Geominerba menggelar pelatihan dan pendidikan (Diklat) kepada masyarakat atau pengusaha batu hias dan batu mulia di NTB. Oh
Diklat tersebut dilaksanakan di Hotel Golden Palace Kota Mataram selama empat hari ke depan dan diikuti oleh para pengusaha batu hias dan batu mulia termasuk hadir juga ketua Perkumpulan Batu Akik (Prabu) NTB.
Penyelenggara Diklat Pengusahaan batu hias dan batu mulia dari PPSDM Geominerba, Rusvoviandi di sela-sela kegiatan tersebut mengatakan, bahwa Diklat yang direncanakan pada 2021 ini untuk meningkatkan kompetensi masyarakat atau pengusaha NTB di sektor pengusahaan batu hias dan batu mulia.
"Kenapa kami memilih Diklat ini salah satunya di NTB, karena kami melihat potensinya cukup besar. Sumberdaya cukup banyak tetapi belum maksimal dimanfaatkan, sedangkan pecinta batu hias di sini sudah turun temurun," ujar Rusvoviandi yang akrab dipanggil Novi.
Namun, meski banyak potensi, sayangnya secara nasional belum ditemukan jenis batu khas yang berasal dari NTB.
Ia berharap dengan adanya Diklat ini, akan muncul pengusaha batu hias di NTB dengan mengedepankan jenis batu lokal sebagai ciri khas.
PPSDM Geominerba juga akan bekerjasama dengan Dinas Energi dan Sumberdaya Mineral (ESDM) Provinsi NTB untuk merangkul para pengerajin batu hias yang sudah eksis dan asosiasi batu hias seperti Prabu.
Ke depan, untuk terus mengembangkan potensi usaha batu hias dan batu mulia di NTB, PPSDM Geominerba telah berkoordinasi dengan ESDM NTB untuk menggelar expo tingkat lokal terlebih dahulu.
"Kami telah berkoordinasi dengan ESDM Provinsi NTB yaitu dengan Kabid Minerba, agar menggelar expo lokal sehingga nanti jika layak akan menuju ke tingkat nasional," katanya.
Di tempat yang sama, instruktur gelogi PPSDM Geominerba Ir H Sujatmiko, saat diwawancarai mengatakan, bahwa memang belum pernah ada jenis batu khas dari NTB.
Ia tekankan kepada para peserta, asosiasi dan stake holder terkait agar batu khas NTB ini harus ada sehingga dapat menjadi brand yang bisa go nasional.
"Potensinya cukup banyak, Dinas ESDM Provinsi dan Kepala Daerah harus berperan memberikan ruang dan kesempatan untuk pengusaha batu hias, apalagi di NTB ada MotoGP dan event Internasional lainnya, ini kesempatan besar," ujar H Sujatmiko yang berasal dari Bandung dan sudah berkecimpung di batu mulia selama kurang lebih 30 tahun.
Ia optimis usaha batu mulia dan batu hias di NTB ini akan berkembang baik karena NTB saat ini menjadi tujuan pariwisata dunia.
"Jangan berpikir untuk jual ke luar NTB, karena saat ini NTB menjadi tujuan pariwisata dunia. Tinggal kita yang menangkap peluang ini," katanya.
Dalam Diklat empat hari ini, peserta akan diberikan display dan penjelasan secara garis besar tentang batu mulia dan batu hias, sehingga para peserta paham dan semangat membangun usahanya.
Dijelaskan Sujatmiko, jika di NTB ditemukan batu mulia maka ia mengarahkan agar Dinas ESDM mengumpulkannya untuk dijadikan sampel sehingga NTB memiliki database yang nantinya dapat disertifikat. (Mio)