Oknum Bidan Diduga Menelantarkan Ibu Hamil Yang Mau Melahirkan. Ini Penjelasan Kepala Puskesmas Kuta.
Labulianews.com. Loteng, Diduga dua orang oknum bidan honorer yang bertugas di Puskesmas Kuta Kecamatan Pujut Kab. Lombok Tengah (Loteng), menelantarkan sorang pasien inisial MSD yang hendak melahirkan bayinya. Hal itu dikatakan oleh Mawardi salah seorang warga Keluarga pasien ke Media (3-5-2022)
Kedua orang oknum bidan honorer tersebut masing masing inisial RM dan MS, Kata Mawardi
Mawardi suami dari pasien yang di konfirmasi media membenarkan, kalau kedua orang oknum bidan honorer tersebut dituding menelantarkan istrinya yang akan melahirkan bayinya di Puskesmas Kuta Kecamatan Pujut.
"Saya selaku suaminya melihat langsung dan mengalaminya sendiri, bagaimana kedua orang oknum bidan ini tidak mau mengurus dengan baik istrinya yang mau melahirkan," keluhnya Selasa (3/5).
Lanjut, adapun kronologis kejadiannya bahwa ia bersama istrinya dan keluarga datang dari Desa Tumpak ke Puskesmas Kuta. Kedatangannya bersama keluarga untuk mengantarkan istrinya yang mau melahirkan. Setibanya di lokasi, istrinya sempat mendapatkan Pertolongan oleh kedua bidan honorer itu, yang kebetulan dia piket malam itu.ujarnya
"Awalnya pas saya datang malam itu, yakni malam Senin, memang sempat mendapatkan pertolongan, dan melihat kondisi istrinya, kemudian saya minta untuk ditangani sesegera mungkin, namun tidak ada usaha sedikitpun yang dilakukan oleh kedua oknum bidan yang piket malam itu, ' tuturnya.
Karena tidak adanya penanganan serius, akhirnya pihaknya meminta untuk di rujuk ke BLUD RSUD Praya, agar mendapatkan pertolongan lebih, mengingat kondisi istrinya yang sudah parah, jelasnya. Akan tetapi, kedua bidan honorer tersebut tidak mau memberikan surat rujukan.
Pihaknya semakin was was dengan kondisi istrinya. Untuk kedua kalinya ia kembali mendatangi bidan yang bersangkutan untuk meminta surat rujukan ke BLUD RSUD Praya. Namun jawaban yang diberikan sangat tidak masuk akal yakni "meminta untuk mencarikan dukun atau mantra" jawabnya
Baginya jawaban Bidan itu sangat aneh, Ia minta surat rujukan ke BLUD RSUD Praya, malah di jawab lain.
"Bukannya tidak percaya dengan dukun beranak, namun karena kondisi istrinya yang parah bikin ia panik dan meminta untuk di rujuk, dan anehnya di tengah kegusarannya itu justru kok saya malah di suruh cari dukun," kesal suaminya
Karena tidak ada respon baik dari kedua oknum bidan itu, maka akhirnya ia membawa sendiri istrinya ke RS Praya dengan menggunakan mobil seadanya.
"Karena kedua oknum bidan ini tidak mau buat rujukan, akhirnya saya larikan sendiri ke BLUD RSUD Praya, dengan mobil seadanya," Katanya.
Sesampainya di BLUD RSUD Praya, Alhamdulillah tidak butuh waktu lama, istrinya melahirkan anaknya dengan selamat.
Atas kejadian itu pihaknya sangat kecewa atas pelayanan petugas Kesehatan di Puskesmas Kuta. Ia berharap, kepada kepala Puskesmas Kuta, untuk mengevaluasi para bidan yang bertugas di Puskesmas Kuta tersebut.
"Saya berharap, model bidan yang kurang baik seperti ini jangan dipertahankan, bila perlu di pecat saja, ketimbang harus mengecewakan dan merugikan pasien," Pintanya. (Dikutip dari poskotantb.com).
Sementara itu Kepala Puskesmas Kuta Kecamatan Pujut Kab. Loteng Zaenal Abidin yang dikonfirmasi media melalui WhatsApp nya (3-5-2022) menjelaskan, Awalnya pasien inisial MSD 33 tahun alamat Tumpak jam 20.40 datang bersama keluarganya ke PKM dengan keluhan sakit pinggang menjalar ke perut bagian bawah seperti ingin melahirkan. Kemudian dilakukan opserpasi oleh Petugas. Namun suami pasien tidak mau istrinya diinfus dan tidak mau tanda tangan surat persetujuan tindakan medis.
" Yang bersangkutan tidak bersedia kalau bidan melakukan tindakan medis"
Suaminya memaksa untuk dirujuk ke RS segera. Namun diagnosa awal untuk merujuk pasien belum ada. Sehingga bidan kami belum berani merujuk nya karena takut akan dimarah oleh pihak Rumah Sakit (RS)
Pasien dan keluarga pulang paksa dan tidak mau tanda tangan berita acara pulang paksa.
Kalaupun ada berita di media online bahwa bidan kami menyuruh ke dukun, itu tidak benar,
Waktu itu suaminya tidak tahan menunggu bayinya lahir/keluar dan kebetulan saat itu ada dukun juga yang ikut menemani pasien,
Bidan kami juga sempat menyampaikan, ayo.. kita padukan Medis dengan tradisional, misalnya ada yang bisa membantu memperlancar keluarnya bayi ya silakan. Kami juga setuju, tapi bukan disuruh mencari dukun tempat melahirkan. Karena sekarang kombinasi pengobatan Medis dan tradisional di anjurkan oleh Pemerintah, (Red)