Kejari Loteng Diduga Lindungi Aktor Intelektual Kasus BLUD RSUD Praya
M. Fihiruddin
Mataram, Labulianews.com. Direktur Lombok Global Institute (Logis) NTB, M Fihiruddin, mensinyalir adanya upaya kanalisasi kasus BLUD RSUD Praya oleh oknum Kejaksaan Negeri (Kejari) Lombok Tengah.
Kepada wartawan, Kamis (21/05/2022), Pihir menduga saat ini Kejari Lombok Tengah masih berupaya mencari celah agar tidak menyeret para aktor intelektual kasus tersebut. Hal itu bisa dilihat dari penangananya yang semakin hari semakin tidak jelas.
Padahal jika mengacu pada hukum KUHP, seseorang bisa ditetapkan sebagai tersangka setelah memiliki dua alat bukti yang kuat.
Sementara di kasus BLUD, bukti yang dimiliki Kejari sudah sangat banyak. Namun faktanya, jangankan menyeret aktor intelektualnya, untuk menetapkan satu tersangka saja Kejari terkesan masih ragu ragu.
" Saya tidak asal ngomong. Kalau memang Kejari tidak berusaha melindungi pejabat tertentu dalam kasus ini, mari kita buktikan bersama sama," kata Pihir.
Selain itu kata dia, beberapa waktu lalu Kajari Lombok Tengah memastikan akan adanya perkembangan kasus BLUD dalam beberapa hari pasca Idul Fitri. Namun faktanya sampai saat ini, kasus tersebut justeru semakin tidak jelas,ujarnya
Untuk itu dalam waktu dekat pihaknya bersama para aktifis lainnya akan kembali menggelar unjuk rasa di Kejari Lombok Tengah dengan massa yang banyak. Tidak itu saja, pihaknya juga akan melaporkan penanganan kasus ini ke Kejaksaan Agung RI (Kejagung) langsung, tegasnya
" Kalau diingatkan dengan cara baik baik tetap tidak ditanggapi, kami juga bisa melakukan lompatan yang lebih tinggi," kata Pihir.
Sementara itu, para petinggi Kejari Praya mendadak bungkam. Kasi Pidsus yang awalnya begitu bersemangat melanjutkan penanganan kasus BLUD, kini mulai enggan menjawab pertanyaan pertanyaan para wartawan seputar penanganan kasus tersebut.
Sementara itu Kejari Praya Fadil Regan melalui Kasi Intel Agung Putra yang dikonfirmasi oleh labulianews.com melalui WhatsApp pribadinya menjawab bahwa terkait hal itu Kejari Praya sudah menjawabnya langsung pada saat ada aksi sebelum idul Fitri 1443H. (Red)