Diduga Proyek Ruas Jalan Puyung-Bunjeruk Dikerjakan Asal Asalan, Ini Tanggapan Muhalip Anggota DPRD Fraksi Gerindra.
Labulianews.com, Puyung (NTB) Proyek peningkatan Ruas jalan Kabupaten yakni ruas jalan Puyung-Bunjeruk sepanjang 3,8 km yang dikerjakan oleh Kontraktor CV. Brawijaya, Konsultan CV. Citra Adi jaya dengan nomor kontrak 620/190/PPK-BM/PPJK-PNK/paket X/PUPR/2022 dengan biaya sebesar Rp. 7 milyar lebih diduga dikerjakan asal asalan oleh Kontraktornya sehingga dikwatirkan mutu dan kwalitasnya tidak baik dan cepat rusak oleh warga masyarakat.
Hal itu sangat beralasan sebab pengerjaan talud tersebut pengerjaan pada pemasangan batu kosong dalam kondisi saluran/talud dalam keadaan digenangi air mengalir. Hal itu dikwatirkan akan berdampak pada daya rekat campuran semen dan pasirnya tidak akan merekat dengan kuat pada setiap pasangan bantunya.
Seharusnya sebelum mulai dikerjakan saluran irigasi bersihkan dan airnya dikeringkan terlebih dahulu agar pasangan batunya bagus dan tersusun dengan rapai dan daya rekatnya campurannya menjadi kuat
Proyek talud penahan bahu jalan itu pengerjaanya seakan dipaksakan dan tampak terlihat tidak digali terlebih dahulu dasar pondasinya, dimana batu hanya dilepas begitu saja, dipasang begitu saja dan seakan pemasangan batunya hanya menempel didinding bahu jalan.
Belum lagi adonan campuran semennya diduga tidak sesuai dengan campuran pada pekerjaan proyek umumnya, dan jenis pasir yang digunakan juga diduga banyak mengandung debu atau tanah.
"Kami sebagai masyarakat penerima manfaat berharap pekerjaan proyek Puyung Bunjeruk selesai dikerjakan tepat waktu dan berkualitas. Tidak menyimpang dari aturan yang sudah di sepakati antara Pemerintah dan pelaksana proyek, kata Joti
Vidio pengerjaan proyek itu diunggah oleh salah seorang warga di grup WhatsApp Diskusi dan info Jonggat sehingga menjadi perbincangan serius dari para netizen. Bahkan langsung mendapat tanggapan dari salah seorang anggota DPRD Loteng Muhalip dari Fraksi Gerindra. Dan Ia mengomentarinya dengan kalimat Kita sama sama check, kalau benar tidak sesuai, kita ikuti aturannya.. Harus duduk bersama dan cari solusi terbaik.. Kita fokus halal bihalal dulu sampai Lebaran Ketupat..
Kita check saja nanti, benar tidaknya spek pekerjaan tersebut. Biar pasti.. Saya tiap waktu lewat di jalur itu pasti saya bisa lihat juga.. Ini kena wilayah saya juga..
Saya Salut dengan kepedulian temen temen. Ini yang kita harapkan. Karena dana yg dipakai bangun jalan adalah dana Pinjaman PT. SMI.. Pengerjaan harus mantap sesuai spek pekerjaan yang sudah ada dalam RAB dan kontrak.
Perlu di check juga dana yg diberikan pihak CV. kepada pengesub, jangan jangan dana minim sehingga harus kerja seadanya.. Perlu didalami.
Fokus ke penyelesaian dengan mencari solusi terbaik. Karena bisa jadi Proyek mangkrak, PT. SMI stop pinjaman karena Gaduh, pembangunan macet. Karena pinjaman tidak di kucur sekaligus. Biasanya 3 tahap. Ayo bangun Jonggat... Kita kawal bersama dengan baik, Kata Muhalip
Sementara itu Kepala Dinas PUPR Lombok Tengah Lalu Rahadian yang dikonfirmasi media melalui WhatsApp (5-5) terkait hal tersebut mengatakan bahwa Pak Zul sedang pulang ke Kalimantan. Coba saya teruskan ke Kasi nya/PPTK, jawabnya singkat. (Red)