GMPRI NTB: Membongkar Dugaan "Bobroknya Manajemen PT. Gerbang NTB Emas"
Lalu Iqro Hafiddin Ketua GMPRI NTB
Mataram, (NTB) Labulianews.com Ketua Gerakan Mahasiswa dan Pemuda Republik Indonesia (GMPRI) NTB Lalu Iqro Hapiddin menyampaikan beberapa hasil temuan investigasinya terhadap dugaan bobroknya sistem Manajemen di dalam perusahan Plat Merah yakni PT. GNE. Hal itu disampaikan ke Labulianews.com di Mataram (14-4-2022)
Lalu Iqro lebih lanjut menyampaikan yakni Pertama terkait Investasi Batu Pecah yang ada di PT GNE. Kegiatan investasi ini kami temukan pada hasil investigasi kami PT GERBANG NTB EMAS ( GNE ) bekerjasama dengan PT . FOUR ISLAND JAPAN (FIJ) dengan Jumlah kerjasama yang disepakati berdasarkan kontrak kerja adalah senilai Rp. 28.500.000.000 (Dua puluh delapan milyar lima ratus juta rupiah).
Dalam investigasi itu kami temukan Pengerjaan kerjasama ini tidak berjalan. Informasi yang santer beredar yang kami dapatkan dan telah kami kumpulkan datanya adalah karena diduga setelah ladanya pencairan uang muka ke PT. FIJ yang dibawa oleh seseorang yang berinisial J dan melarikan uangnya dan tidak melaksanakan proyek tersebut.
Menurut informasi yang beredar yang berhasil kami himpun bahwa inisial J ini tidak bekerja karena uang tersebut santer beredar isu diduga dibagi-bagi juga ke Direksi-Direksi PT. GNE. Adapun dari hasil investigasi dan informasi yang kami himpun jumlah uang muka yang telah keluar adalah sejumlah Rp. 5.000.000.000 (Lima Milyar Rupiah) yang berasal dari Dana Penyertaan Modal APBD .
Yang kedua juga adalah dugaan Pembelian Rumah dan Mobil Informasi. Isu yang santer beredar dan menjadi diskusus yang tidak pernah bisa di sudahi di lapisan masyarkat adalah terkait dugaan pembelian mobil dan rumah yang dilakukan oleh petinggi PT. GNE yang sangat fantastis, yang dimana diduga memakai uang perusahaan yang notabene pasokan modalnya dari Penyertaan Modal APBD,
"isu yang sangat santer beredar itu kami himpun dalam hasil investigasi mendalam kami, dan ini harus di jawab dan di jelaskan oleh Direksi PT GNE agar tidak menimbulkan kecurigaan yang lebih luas lagi. Tegasnya
Adapun dugaan pembelian mobil tersebut berupa Mobil fortuner, Mobil inova ribbon Mobil wulling danPembelian 1 (satu) rumah komersil. Ketiga hasil investigasi mendalam yang kami lakukan adalah Pembelian tanah untuk pembangunan perumahan PT. GNE di (Dasan Griya Sayang-Sayang)
Hasil penelusuran kami dimasyarakat adalah harga riil tanah perumahan tersebut berdasarkan kesepakatan dipemilik lahan adalah Rp. 32.500.000 sedangkan dalam laporan keuangan PT. GNE menurut informasi yang dapat kami himpun adalah telah dinaikkan menjadi Rp. 35.000.000 artinya disini ada dugaan temuan markup sejumlah Rp. 2.500.000.
Adapun hasil dari investigasi kami terkait jumlah tanah tersebut adalah seluas 98 are dengan rincian sebagai berikut: Harga riil tanah dimasyarakat Rp 32.500.000 x 98 are = Rp. 3.185.000.000 Laporan di GNE adalah Rp. 35.000.000 x 98 are = Rp. 3.430.000.000. Artinya ada markup sejumlah Rp. 245.000.000 dan pembayaran tanah ini memakai uang PT GNE yang berasal dari modal penyertaan dari Pemprov NTB.
Keempat hasil temuan dalam investigasi kami Dibidang pertanian adalah kerjasama PT. GNE dengan PT. DNA untuk penjualan jagung dan dalam investigasi dan informasi yang kami dapat himpun saat ini ada dugaan sedang terjadinya kless antara kedua belah pihak. Ada dugaan transaksi-transasi yang tidak sesuai beredar dimasyarakat. Salah satu sumber Informasi yang kami himpun ini berasal dari PT. DNA sendiri yang kecewa dengan kerjasamanya ini. Dan Adapun anggarannya ini berasal dari Alokasi Dana Stanbye Loan Bank NTB sejumlah Rp. 10.000.000.000 (Sepuluh Milyar Rupiah).
Maksud dari transaksi yang tidak sesuai diatas adalah PT. GNE dan PT. DNA telah di duga melakukan pengiriman dengan transaksi bodong dengan tujuan untuk bisa mengakses dana penyertaan modal dari Bank NTB, saya meminta Direktur Utama PT GNE menjawab dan meluruskan informasi yg santer beredar ini sebagai Ini semua Beredar bahkan ada jejak digitalnya dimedia bahwa PT. GNE dan PT. DNA bekerjasama melakukan pengiriman hingga ratusan ton Jagung ke PT. MIWON tetapi hasil investigasi kami riilnya tidak seperti itu, ternyata kami menemukan dalam penelusuran yang mendalam adanya Dugaan hanya mengirimkan 1 (satu) truk sample saja dan menggaungkan dengan bantuan media ratusan ton lalu membuat transaksi tidak benar untuk mendapatkan penyertaan modal saja. Bukti bahwa pekerjaan ini tidak benar adalah kerjasamanya dengan PT. MIWON tidak seperti yang beredar dimedia dan suplai PT. GNE ke PT. MIWON tidak seperti yang dibaca dikoran tetapi jauh terbalik dari semua itu.
Hal lain yang harus diperhatikan kemudian dalam soal ini adalah ketegasan Komisaris perusahaan karena perusahaan ini adalah perusahaan Daerah yang hajatan pembentukan dan pemberian penyertaan anggaran untuknya adalah agar menguntungkan daerah, guna kesejahteraan umum bukan menguntungkan oknum pribadi dan Direksinya, hal inilah yang harus dijawab dan di klarifikasi ke Public.
"Oleh karenanya kami akan datang Hering Public Untuk memadukan data secara faktual pada hari Senin depan ini" kata Iqro
Dikutip dari Talentafmnews.com (15-4-2022) Komisari PT. GNE menjelaskan bahwa pihaknya akan memberikan penjelasan terhadap apa yang dituduhkan tersebut.
GMPRI NTB akan datang melakukan hering ke Kantor kami (PT. GNE). Jika mereka datang, maka kami akan terima dengan baik dan memberikan penjelasan atas apa yang dituduhkan,”kata Samsul Hadi.
"Samsul Hadi juga meyakini bahwa apa yang menjadi temuan-temuan dari GMPRI NTB tersebut tidak benar," jelasnya
“Insyaallah itu tidak benar. Tapi atas kritik ataupun saran, tentu kami berterima kasih sebagai penyemangat untuk meningkatkan profesionalisme perusahaan,” pungkas Samsul Hadi. (*)