Manager Operasi ITDC Nyaris Diamuk Pemilik Lahan. Ini Alasannya.
Mandalika, (Lombok) Labulianews.com. Manager Kepala Opersional ITDC Made Pari nyaris menjadi bulan bulanan seorang pemilik lahan yang belum dibayarkan dilokasi KEK tadi siang di JM Hotel Kuta (11-3-2022)
Pemilik lahan merasa di permainkan oleh ITDC yang selama ini berjanji akan menyelesaikan pembayaran tanahnya yang ada di lokasi KEK .Kita berharap satgas yang sudah di bentuk oleh Gubernur NTB bisa bekerja dengan serius. Jangan melakukan propaganda dan mencari cara dengan mengelabui masyarakat pemilik lahan. Kata Juru bicara Aliansi Pejuang Lahan KEK Mandalika Samsul Qomar.
Reaksi yang di lakukan pemilik lahan tentu sangat di fahami secara pisikologis. Warga sudah bosan dengan tingkah laku para pemangku kebijakan di BUMN tersebut.
Untungnya masih bisa di kendalikan. Kalau tidak bisa jadi bentrok beneran. Untuk itu kita meminta Pemprov. NTB segera ambil alih. Apa sih bedanya dengan yang sudah di bayar kemarin. Kan semua sama sama HPL jangan dong ada diskriminasi," sergahnya.
Pihaknya tetap akan berjuang sampai kapanpun dan dengan cara cara yang bermartabat. Aliansi tetap mendukung MotoGP di laksanakan. Namun hak hak warga pemilik lahan juga harus di selesaikan.Tegasnya
"Ini soal hak dan kewajiban, tidak ada urusan soal aksi demo dan lainnya. Kita sedang menuntut hak dan pemerintah wajib memenuhinya" pungkasnya.
Dalam aksi frontal itu,Pemilik lahan juga di saksikan oleh Kapolres Loteng dan anggota Polres yang sedang berjaga jaga di sekitaran kuta Mandalika.
Kronologis, bahwa pada hari Rabo, mereka (pemilik lahan) di antarkan Maklumat dari kepala Kepolisian oleh anggota Satgas, Setelah Magrib Sempat melakukan pertemuan lagi pada malamnya di Puri Rinjani dengan anggota Satgas yang lain yaitu Kapolres dll dengan kami di bawakan lagi surat itu. Tetapi dari pihak kami ( lahan BATIN ) menolak untuk mengijinkan ITDC mempergunakan Lahan mereka dengan alasan apapun sebab belum dibayar. Tegasnya
"Pemilik lahan menyampaikan, saya tidak akan ganggu acara Kalian. Dan Kalian jangan ganggu kami dengan mempergunakan lahan kami yang belum kalian bayar untuk bisnis kalian itu"
Ketika di pagi hari pemilik lahan kebetulan gak ada yg jaga di lokasi, eh taunya lahannya di gusur. Setelah pemilik tau, lahan itu mereka pagar lagi seluas lahan nya dari mulai magrib malam Jumat sampe jam 3 pagi. Nah tadi paginya semua datang lagi ( ITDC cabut pagar lagi ) maka marah besarlah pemilik lahan tersebut.
Akhirnya mereka di suruh pasang lagi. Baru Mereka di ajak ke JM Hotel. Karena di sana juga buntu. Bupati minta dibuka lagi pagarnya. Dan katanya mantan Panglima, pak Hadi akan turun langsung untuk mencabut pagar itu. Maka mulailah emosi itu lagi, dan ITDC datang karena di panggil oleh Bupati dan akhirnya terjadi insiden itu. Ujar Qomar
Sementara itu Manager Operasional ITDC yang hendak dikonfirmasi wartawan belum bisa ditemui. Dan hingga berita ini dimuat dari pihak ITDC belum memberikan penjelasannya. (Red)