M. Samsul Qomar: Hentikan Kebijakan Konyol "Jangan Sarankan ASN Beli Tiket MotoGP"
Lombok Tengah (NTB) Labulianews.com. Dimana dalam hal yang wajib bagi para ASN tidak semestinya di berlakukan. “ saya anak ASN faham betul gaji ASN itu seperti apa dan kebutuhan mereka tentu jauh lebih penting yang lainnya seperti kebutuhan pokok atau kebutuhan sekolah anak anaknya ketimbang di paksa beli tiket,” ujar Ketua KONI Loteng ke wartawan (3-3-2022)
MSQ sangat menyesalkan ketika Pemerintah selalu menjadikan ASN sebagai korban dalam setiap kebijakannya, padahal kata dia (pemerintah) yang mendapat untung karena balapan ini adalah Dorna dan orang orang yang berkepentingan dengan bisnis otomotif bukan para ASN. Tegas Qomar
Lebih jauh, MSQ menjelaskan bahwa hajatan di bangunnya sirkuit Mandalika adalah untuk menaikkan pendapatan daerah, dengan adanya kenaikan pajak hiburan dan retribusi hotel sebagai penambahan pendapatan daerah .” Kalau kemudian malah membebankan daerah dan ASN nya sebaiknya MotoGP ini di batalkan saja apalagi ada upaya menambah beban rakyat ,” ketusnya.
Pihaknya justru meminta kewajiban membeli tiket itu di peruntukkan untuk sanak keluarga dari pejabat di NTB saja, seperti dari Gubernur, wakil gubernur, Bupati/wakil bupati sampai anggota Dewan di Kabupaten / kota, jangan ASN, kata Qomar
“ Wajibkan saja para pejabat dan sanak familinya saja dulu mereka kan punya gaji lebih, bisa dapat uang dari yang lain lain. Kalau ASN mau dapat ceferan duit dari mana untuk beli tiket MotoGP,” sindirnya.
Untuk itu, mantan ketua komisi 1 DPRD Loteng ini meminta pemerintah membatalkan kebijakan yang tidak populis tersebut dan menerima saja kondisi riil ketika tiket yang di harapkan terjual 60 ribu tidak memenuhi harapan pihak MGPA atau pemerintah pusat.
“ Siapa suruh mengadakan balapan pada saat pandemi , jangan kemudian rakyat NTB yang harus di kambing hitamkan. Sudah resiko mereka, kalau sepi penonton atau gratiskan saja ke anak anak sekolah,” pungkasnya. (Red)