Emak-Emak Kota Mataram Kritisi Walikota Mohan " Minyak Goreng Langka"
MATARAM - (NTB) Labulianews.com Labulianews.com Kisruh politik dan saling sikut berebut posisi jabatan Alat Kelengkapan Dewan (AKD) yang dipertontonkan para wakil rakyat di DPRD NTB, menjadi ironi di saat masih banyak masalah yang dirasakan masyarakat.
Ironis. Di gedung Udayana, para politisi yang menjadi wakil rakyat tengah berebut posisi. Sementara di saat yang sama, banyak ibu rumah tangga dan masyarakat kurang mampu berebutan minyak goreng yang masih langka. Termasuk di pasar Dasan Agung, Kota Mataram. Pasar kebanggaan Pemkot Mataram, yang hanya berjarak sekira 1 Km dari gedung DPRD NTB.
Pertemuan segitiga antara petinggi Parpol, Ketua PDIP NTB H Rachmat Hidayat, Ketua Golkar NTB, H Mohan Roliskana, dan petinggi Partai Gerindra H Bambang Kristiono, juga menjadi sorotan.
Pertemuan di kediaman H Rachmat Hidayat tersebut, konon tak semata membahas adab kepemimpinan. Tetapi juga hasrat politik untuk mendorong calon Gubernur dan Wagub NTB di Pilkada 2024 mendatang.
H Mohan Roliskana yang juga Walikota Mataram, dinilai lebih mementingkan hasrat politiknya ketimbang melihat kondisi masyarakat.
"Kita nggak peduli soal politik, dan apa saja kerjanya dewan, apalagi yang di Provinsi (NTB). Yang kita butuh itu perhatian dari Pemkot Mataram, karena kami warga Mataram. Pak Walikota tolong minyak goreng masih langka," ujar Sumarni (48), ibu rumah tangga, warga Dasan Agung, Kota Mataram, Senin 7 Maret 2022.
Sumarni mengaku kondisi minyak goreng langka sudah beberapa minggu terakhir dirasakan. Sejumlah sembako juga mengalami kenaikan harga.
Menurut dia, harusnya, Walikota Mataram memperhatikan itu dan mulai menggencarkan pasar murah yang menyentuh masyarakat.
"Dulu waktu zamannya bu Selly (Hj Selly Andayani, red) masih di Perdagangan, itu kan cepat responsnya. Ada apa-apa langsung pasar murah. Kalau sekarang serba sulit, pemimpin ngurusin diri sendiri dan politiknya," cetus Sumarni.
Hal serupa dikatakan Kasihati (45), pedagang di Pasar Dasan Agung. Ia meminta Walikota Mataram dan Pemkot lebih fokus menuntaskan masalah yang dirasakan warga Mataram.
"Kita maunya pemimpin yang kayak pak Jokowi, suka blusukan. Ini pak Walikota kan jarang kelihatan," ujarnya. (*)