Diduga Gangguan Jiwa, Seorang Pria Warga Medas Timur Terjun Bebas Di Jembatan Sungai Gebong
Lombok Tengah (NTB) Labulianews.com. Diduga Mengalami Gangguan Mental/jiwa Seorang Pria di Pringgarata Terjun Bebas ke sungai saat perjalanan menuju kerumah Sakit Jiwa Selag Alas Kota Mataram, di jembatan ke Sungai Gebong, Pada Minggu (06/03/2022).
Bermula dari Istri korban melihat penyakit suaminya kambuh dan bersikap aneh, langsung menghubungi saudara dan keluarga korban dan mencoba mengobati dengan cara meruqiah, namun tidak kunjung membaik, akhirnya keluarga sepakat untuk diobati ke Rumah sakit Jiwa Selag Alas.
Kapolsek Pringgarata AKP Sulyadi Muchdip menjelaskan bahwa menurut keterangan saksi-saksi yang sekaligus keluarga korban menyebutkan, bahwa korban akan dibawa ke Rumah Sakit Jiwa Selag Alas dengan menggunakan kendaraan roda empat jenis (Pic up/cary), setiba di TKP kurang lebih pada pukul 22:00 Wita, korban tiba-tiba dengan cepat melompat ke Sungai Gebong (perbatasan antara Lombok Tengah dan Lombok Barat).
"Saksi-saksi kaget dan berusaha mencari korban namun karena dilokasi lampu penerangannya kurang memadai maka keluarga memutuskan untuk menghubungi Kepala Dusun dan warga meminta bantuan mencari korban" jelas Kapolsek.
Setelah menerima laporan, Anggota Polsek Pringgarata langsung menindak lanjuti dengan melakukan Olah TKP dan berkoordinasi dengan pihak Basarnas NTB untuk melakukan pencarian korban, akhirnya korban berhasil ditemukan hari ini Senin (07/03/2022) pada pukul 10.15 Wita, dalam keadaan sudah tidak bernyawa, kemudian janazah dievakuasi dan diserahkan kepada pihak keluarga.
Isteri dan keluarga korban menerima kematian korban sebagai musibah serta menolak untuk dilakukan autopsi yang dituangkan dalam surat pernyataan penolakan autopsi.
Identitas Korban inisial MZ, Laki-Laki, 39 Tahun, alamat Dusun Medas Timur, Desa Bagu, Pringgarata, Lombok Tengah, sampai berita ini dimuat Polisi telah memeriksa beberapa saksi yang mengetahui kejadian tersebut.
"Dari hasil Introgasi terhadap saksi-saksi, korban tidak menunjukkan gelagat menolak atau berontak saat akan di bawa ke Rumah Sakit Jiwa Mataram, serta korban sudah menikah dan memiliki 1 Anak" tutup Kapolsek. (Red)